Cerita Virus Corona 'Berpesta' di Jamuan Makan Massal Wuhan

Reporter

Terjemahan

Rabu, 12 Februari 2020 06:09 WIB

Pekerja mengoperasikan kendaraan untuk menyemprtokan cairan desinfektan setelah meluasnya wabah virus corona baru di Wuhan, provinsi Hubei, China 10 Februari 2020. Korban meninggal akibat terinfeksi virus corona baru tercatat mencapai 1,013 orang. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - 18 Januari 2020, enam minggu setelah virus corona baru yang mematikan menyebar dari sebuah pasar daging segar, warga Distrik Baibuting di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, menyiapkan pesta jamuan makan massal. Pesta ini adalah tradisi tahunan. Untuk penyelenggaraan yang ke-20 pada tahun ini, Kota Wuhan berniat memecahkan rekor dunia untuk jumlah makanan yang disajikan dalam sebuah jamuan.

Dan meja-meja panjang pun mengisi 10 lokasi di distrik itu dengan 13.986 piring berisi makanan di atasnya. Media lokal menyebut semua makanan itu disiapkan melibatkan 40 ribu keluarga yang banyak di antaranya kemudian datang ke meja-meja itu dan bersuka cita dalam pesta. Wajah-wajah ceria terekam dalam aneka jepretan kamera.

Keceriaan itu cepat menjadi malapetaka. Distrik Baibuting kini menjadi simbol kelalaian Pemerintah Cina dalam mengantisipasi wabah virus corona 2019-nCoV. Virus itu mencabik Distrik Baibuting dan per Senin malam, 10 Februari 2020, virus telah membunuh 1.016 orang dan membuat sakit 42.638 orang di daratan Cina. Virus bahkan telah menyebar ke 27 negara lain dan telah menyebabkan dua tewas.

Distrik Baibuting terus menyumbang angka infeksi dari virus tersebut untuk kasus di Wuhan dan Hubei. Tulisan berbunyi ‘Blok Demam’ tersebar di 57 rusun di distrik itu.

“Saya merasa sangat beruntung tidak ikut dalam pesta jamuan makan itu. Waktu itu saya harus menjaga dua anak dan kerepotan kalau harus pergi ke sana,” kata Sally Zhang, warga distrik itu. “Saat ini ada lebih dari 10 tetangga saya yang positif infeksi virus corona.”

Advertising
Advertising

Tiga minggu sebelum tradisi pesta jamuan makan itu, otoritas Wuhan sebenarnya telah diinformasikan tentang virus misterius yang menyebar di udara kota itu. Tapi respons yang dikeluarkan adalah tekanan untuk menutupi temuan itu. Pemerintah Kota Wuhan dituding malah berusaha menutupi dan mengabaikan keseriusan dari potensi wabahnya.

Yang dianggap paling fatal adalah, Wuhan malah memfasilitasi eksodus sekitar lima juta warganya seminggu sebelum kota itu akhirnya dinyatakan dikarantina pada 22 Januari lalu, atau tak sampai sepekan sebelum pesta di Baibuting. “Sudah jelas Pemerintah Kota Wuhan telah menggangap sepele penyakit ini,” kata seorang staf penasihat senior di pemerintah pusat Cina.

Berita terkait

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

9 jam lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

12 jam lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 hari lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

1 hari lalu

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau infeksi radang paru.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

1 hari lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

5 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

5 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya