Pasien RS Hasan Sadikin Bandung Dinyatakan Negatif Virus Corona

Selasa, 25 Februari 2020 06:10 WIB

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)

TEMPO.CO, Bandung - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menyatakan ketiga pasien suspek di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung negatif atau tidak terinfeksi virus Corona (Covid-19).

RSHS telah menerima hasil terbaru pemeriksaan seorang pasien. “Benar negatif, hasilnya kemarin sore,” kata Yovita Hartantri, Ketua Tim Infeksi Khusus RS Hasan Sadikin, Selasa 25 Februari 2020.

Sejak Kamis 20 Februari 2020 RS Hasan Sadikin merawat tiga orang pasien dalam pengawasan Covid-19. Mereka punya kesamaan, yaitu baru datang dari luar negeri dan bergejala sakit dari demam hingga infeksi paru. “Karena itu kami masukkan ke ruang isolasi infeksi khusus,” kata Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi, Senin 24 Februari 2020.

Seorang pasien lelaki berinisial S berusia 58 tahun punya riwayat tinggal dan bekerja sebagai petani di Perth, Australia. Dia bertolak 13 Februari ke Bandung melalui Bali dan Surabaya.

Sepekan kemudian, Kamis, 20 Februari lalu S mengalami sesak nafas. Dari RS Advent Bandung dia dirujuk ke RSHS Bandung. Pasien lalu dimasukkan ke Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning. Gejala sakitnya yaitu sesak nafas, batuk dan demam. Selain itu ada riwayat darah tinggi dan merokok.

Advertising
Advertising

Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS Bandung Yovita Hartantri mengatakan sampel untuk pemeriksaan apus orofaring dan nasofaring telah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasilnya pada 22 Februari menyatakan pasien negatif tertular virus Corona. “Kondisinya membaik dan sudah dipulangkan Ahad 23 Februari 2020,” katanya.

Pasien selanjutnya yaitu lelaki berinisial RG, 45 tahun, seorang wiraswata yang tinggal di Bandung. Ia dirawat di RSHS Bandung sejak 21 Februari lalu.

Datang bersama istrinya ke Instalasi Gawat Darurat suspek diketahui baru pulang perjalanan bisnis dari Ho Chi Minh, Vietnam, pada 9-13 Februari 2020, kemudian Pattaya, Thailand, pada 13-15 Februari lalu pulang ke Bandung.

Pasien datang dengan keluhan demam sejak sehari sebelum ke RSHS Bandung. Suhu badannya 38 derajat Celcius, disertai batuk, pilek dan nyeri otot. “Keluhan sesak nafas tidak ada dan pasien memiliki riwayat darah tinggi yang terkontrol dengan obat,” kata Yovita.

Hasil pemeriksaan sampel diterima RSHS Bandung Senin sore, 24 Februari. Tim dokter kemudian mengizinkan pasien untuk rawat jalan. Kondisi terakhir suspek dilaporkan membaik, nihil demam, batuk maupun sesak napas.

Sementara suspek terbaru, yaitu perempuan berinisial AS, 55 tahun, seorang ibu rumah tangga dari Majalaya, Kabupaten Bandung. AS diketahui sebelumnya melawat ke Malaysia 11-12 Februari, kemudian ke Singapura pada 13 Februari, lalu Thailand pada 14-15 Februari 2020 untuk ziarah.

Tim dokter memasukkan suspek ke Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning RSHS Bandung pada 22 Februari 2020. Pasien rujukan dari RS Majalaya itu datang dengan keluhan sesak nafas dan terdapat pneumonia atau infeksi paru pada foto dadanya.

Sebelum ke rumah sakit pasien mengalami panas badan, batuk dan pilek, namun sudah tidak ada saat masuk RSHS Bandung. “Pada pasien ini hasil pemeriksaan sudah diterima dari Litbangkes, yaitu negatif, kondisi terakhirnya baik,” ujar Yovita. Pasien dipulangkan Senin sore 24 Februari 2020.

Direktur RSHS Bandung Nina Susana Dewi mengatakan prosedur rujukan pasien dari rumah sakit ke tempatnya sudah lebih baik, yaitu menggunakan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute).

Namun, kata Nina, masih perlu peningkatan pemeriksaan pasien oleh dokter rumah sakit dengan lebih teliti. “Sehingga untuk orang yang masih masuk dalam kategori orang dalam pemantauan Covid-19 tidak usah dirujuk ke RSHS,” katanya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya