Pabrik iPhone Minta Saran Pencegahan ke Pahlawan Virus Corona
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Kamis, 27 Februari 2020 07:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan perakit iPhone di Cina, Foxconn, meminta ilmuwan Cina Zhong Nanshan, yang terkenal di balik penemuan virus corona SARS pada 2003 untuk memberikan nasihat tentang pencegahan COVID-19.
Seperti diketahui, Foxconn menutup sementara produksi ponsel milik Apple karena mewabahnya virus corona.
Zhong Nanshan, yang dijuluki pahlawan SARS oleh media pemerintah Cina, dipuji karena menemukan cara yang benar untuk mengobati penyakit itu 17 tahun lalu. Dia juga berbicara menentang narasi resmi pada saat itu yang mengatakan SARS di bawah kendali.
Dengan pecahnya COVID-19, yang telah menewaskan lebih dari 2.700 orang, Zhong telah didorong kembali untuk mencari cara pencegahannya. Dia ditunjuk sebagai kepala investigasi Komisi Kesehatan Nasional Cina terhadap wabah tersebut.
Sekarang Foxconn telah memanfaatkan keahliannya dalam penyakit pernapasan untuk melayani sebagai konsultan dalam upaya pencegahan dan rehabilitasi perusahaan.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 25 Februari 2020, Foxconn mengatakan Zhong akan memberikan saran dan panduan kepada perusahaan.
Foxconn terpaksa menutup pabriknya lebih lama dari yang diperkirakan karena perpanjangan liburan Tahun Baru Imlek. Perusahaan mengatakan bahwa mereka akan membuka kembali pabrik dengan cara yang relatif hati-hati untuk mencapai hasil setahun penuh.
Apple juga terkena dampaknya. Perusahaan mengatakan bahwa mereka tidak memprediksi akan memenuhi pedoman pendapatan sendiri untuk kuartal Maret karena masalah penawaran dan permintaan.
"Pasokan iPhone di seluruh dunia akan sementara dibatasi. Sementara situs mitra manufaktur iPhone kami berlokasi di luar provinsi Hubei, Cina. Dan sementara semua fasilitas ini akan dibuka kembali, lebih lambat dari yang kami perkirakan," kata Apple dalam sebuah pernyataan.
Wuhan, merupakan pusat penyebaran virus corona, terletak di Provinsi Hubei, Cina. Saat ini, COVID-19 sudah menewaskan 2.770 orang mayoritas Cina daratan dan telah dikonfirmasi menginfeksi 81.322 orang di sekitar 29 negara di dunia.
Sementara itu, Apple telah membuka kembali lebih dari setengah toko di daratan Cina, meskipun banyak dari mereka yang beroperasi dengan waktu buka yang lebih pendek dari biasanya.
CNBC