PDEI: Hasil Negatif Bukti Indonesia Belum Terjangkit COVID-19

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 29 Februari 2020 23:01 WIB

Warga Negara Indonesia (WNI) usai menjalani masa observasi selama 14 hari terkait virus corona tiba di Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu, 15 Februari 2020. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara resmi telah memulangkan 238 WNI ke daerah masing-masing karena telah dinyatakan sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia (PDEI) mengatakan hasil pemeriksaan yang sejauh ini negatif terhadap kasus dugaan virus corona COVID-19 merupakan bukti bahwa Indonesia sampai saat ini belum terjangkiti virus tersebut.

"Tidak ada yang bisa menjamin bahwa satu negara itu tidak akan ada virus corona. Tapi untuk saat ini, dari hasil pemeriksaan, Indonesia masih negatif," kata Ketua PDEI Dr. Mohammad Adib Khumaidi dalam acara bincang-bincang dengan media mengenai Update Korona di Indonesia, Jakarta, Sabtu, 29 Februari 2020.

Ia mengatakan tidak adanya kasus COVID-19 di Indonesia bukan berarti negara ini terbebas dari virus mematikan itu.

"Bukan berarti tidak berbahaya. Karena pada saat masuk ke dalam tubuh manusia, maka kemudian dia membawa dampak dengan keluhan atau gejala. Dan tergantung daya tahan tubuh kita juga. Kalau daya tahan tubuh kita bagus, mungkin dampak itu tidak akan terjadi. Tapi bukan berarti bahwa kalau dia yang (terjangkiti) corona pasti ada gejala," katanya.

Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk membuktikan tidak adanya virus adalah dengan menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Advertising
Advertising

"Kalau dari hasil lab di biomolekuler tidak ada, berarti memang tidak ada. Dasarnya dari situ," katanya.

Terkait penanganan yang dilakukan terhadap orang-orang yang melaporkan diri atas kekhawatiran terjangkit atau diduga terkena virus itu, petugas medis melakukan sejumlah pemeriksaan, termasuk dengan memeriksa riwayat kontak dengan orang-orang yang diduga bepergian ke daerah endemik.

"Dari situ kemudian kalau dia datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan, maka kemudian kita perlakukan seperti halnya terhadap suspect corona," katanya.

Namun diingatkannya, yang menyatakan seseorang positif atau negatif adalah pemeriksaan laboratorium. "Yakni, berdasarkan laporan yang didapat Kemenkes sampai saat ini. Hasil Balitbangkes terkait pemeriksaan itu negatif," kata Adib.

ANTARA

Berita terkait

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

1 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

5 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

5 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya