80 Persen Pasien Virus Corona Sembuh, Tak Perlu Panik

Rabu, 4 Maret 2020 14:22 WIB

Warga memeriksakan kesehatannya di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Selasa 3 Maret 2020. Menurut Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSPI Sulianti Saroso Tiursani Idawati, pos yang dibuka 24 jam gratis dan mulai dibuka pada minggu ketiga Januari itu mengalami peningkatan empat kali lipat pascapresiden mengumumkan dua orang positif Corona di Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Ketua Tim Dokter Infeksi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Anggraini Alam mengatakan masyarakat Indonesia tidak perlu panik berlebihan dengan penyebaran virus corona COVID-19.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rata-rata 80 persen pasien yang terinfeksi virus Corona (COVID-19) secara global tergolong ringan dan bisa sembuh sendiri, walau kini belum ada obat apalagi vaksinnya. “Seperti halnya sakit virus lain artinya (pasien Corona) bisa sembuh sendiri, itu khasnya penyakit virus,” ujarnya kepada Tempo.

Gejala infeksi COVID-19, menurut Anggraini, tidak bisa dibedakan dengan flu biasa namun sudah ada kriteria kasusnya dari WHO dan Kementerian Kesehatan yang jadi panduan dokter.

Data lain misalnya rata-rata 20 persen dari total kasus global pasien terinfeksi virus Corona yang mengalami gejala berat, yaitu disertai sesak napas atau pneumonia. Dari jumlah itu, rata-rata 5 persen pasien memerlukan ventilator atau alat bantu pernapasan. “Dan angka kematiannya sekitar 2 persen,” ujarnya di RS Hasan Sadikin Bandung Selasa 3 Maret 2020.

Angka kematian kasus virus Corona disebutnya lebih rendah dari kasus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan juga masih lebih tinggi kasus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-related coronavirus) yang mencapai 34,5 persen dari jumlah pasien. Namun COVID-19 diketahui masih lebih tinggi dari flu pandemi H1N1.

Advertising
Advertising

Walau begitu, menurut Anggraini, wajar jika masyarakat di berbagai negara termasuk Indonesia panik dan takut terhadap virus Corona. “Karena kita sedang menghadapi jenis penyakit yang baru, belum banyak yang kenal,” ujarnya.

Apalagi belakangan kasus infeksi merebak di berbagai negara seperti Iran, Korea, dan Italia dengan angka belasan hingga puluhan meninggal dunia. “Umumnya yang meninggal usia tua, ada kelainan jantung atau punya diabetes, pernah stroke, merokok, dan banyaknya laki-laki,” kata Anggraini.

Dia meminta masyarakat tidak panik dan takut berlebihan apalagi sampai memborong barang di kota-kota besar. “Seolah-olah kalau kena virus Corona akan mati.”

Menurut Anggraini udara Indonesia bagus dengan kelembaban tinggi pun sinar mataharinya untuk menjaga kesehatan. “Virus tidak suka kondisi seperti itu, ditambah makanan sehat dan rajin cuci tangan,” katanya. Dia mempersilakan orang yang minum jamu agar tubuhnya senantiasa fit.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

12 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya