CEO Tesla, Elon Musk: Kepanikan Virus Corona Itu Bodoh

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 9 Maret 2020 07:08 WIB

CEO SpaceX, Elon Musk, dan miliarder Jepang, Yusaku Maezawa, berbicara dalam konferensi pers di Hawthorne, California, Amerika Serikat, Senin, 17 September 2018. Forbes mencatat Maezawa berada di peringkat 18 orang terkaya di Jepang pada tahun ini dan orang terkaya ke-59 dalam hal teknologi pada 2017. Secara global, pria 42 tahun itu berada di posisi ke-822 orang terkaya dunia pada 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika industri teknologi dan otomotif bergulat dengan konferensi yang dibatalkan dan gangguan rantai pasokan karena wabah global virus corona, CEO Tesla Elon Musk menimpali di Twitter dengan pendapatnya.

"Kepanikan virus corona itu bodoh," kata taipan teknologi miliarder itu pada Jumat sore, yang memicu perdebatan tentang apakah orang bereaksi berlebihan terhadap penyakit pernapasan yang telah menewaskan lebih dari 3.800 orang, kebanyakan di Cina.

"Itu telah meledak keluar dari proporsi," jawab seorang pengguna Twitter.

"Sangat bodoh untuk panik, tetapi orang-orang harus selalu siap menghadapi pandemi atau bencana alam yang mengharuskan mereka untuk tetap berada di dalam," kata yang lain.

Advertising
Advertising

Beberapa pengguna mempertanyakan apakah Musk harus secara terbuka mengungkapkan pendapat tentang masalah kesehatan masyarakat. Yang lain berpendapat bahwa ancaman dikarantina dan tidak bekerja adalah alasan yang cukup untuk panik.

"Saya kira seseorang dengan tipe kekayaan Anda akan menganggapnya bodoh. Kami semua mencari tahu rencana permainan untuk selamat dari skenario terburuk tanpa sumber daya dan uang tanpa batas," tweeted @LoveLaughShowUp.

Lebih dari satu juta orang menyukai tweet CEO Tesla itu, yang muncul setelah beberapa perusahaan di Silicon Valley membatasi rencana perjalanan dan mendesak para pekerja untuk tinggal di rumah ketika virus terus menyebar di AS.

Pada hari Jumat, Apple mendorong karyawannya di Silicon Valley untuk bekerja dari rumah sebagai tindakan pencegahan terhadap corona. Alphabet, Microsoft dan lainnya memiliki strategi yang sama.

Tesla belum mengutarakan bagaimana perusahaan menghadapi dampak wabah itu, namun pabrik mobil Shanghai ditutup sementara pada akhir Januari. Pabrik itu dibuka kembali pada awal Februari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menyatakan virus corona sebagai pandemi, meskipun penyakit ini telah dilaporkan di setiap benua. WHO baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa penyakit itu lebih mematikan daripada flu.

USA TODAY | TWITTER

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

11 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

16 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

7 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

10 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

11 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya