3 Dokter Kolega Li Wenliang Meninggal Terinfeksi Virus Corona

Selasa, 10 Maret 2020 10:39 WIB

Dokter Wuhan, Li Wenliang, Wuhan yang memperingatkan wabah virus Corona meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Corona. Li Wenliang sempat ditahan oleh polisi Wuhan bulan lalu karena dituduh menyebarkan hoaks virus Corona. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga rekan kerja Li Wenliang, dokter yang pertama kali memberikan peringatan tentang virus corona, COVID-19, meninggal akibat terinfeksi virus itu.

Zhu Heping (66 tahun) dikabarkan meninggal Senin, 9 Maret, Mei Zhongming (57 tahun) meninggal pada 3 Maret, dan Jiang Xueqing (57 tahun) meninggal 1 Maret 2020 lalu.

Zhu dinyatakan meninggal oleh sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, daerah di mana virus tersebut pertama kali terdekteksi. Berita kematiannya datang setelah tiga petugas medis lainnya di Rumah Sakit Pusat Wuhan kehilangan nyawa akibat tertular virus itu, demikian seperti dikuip laman China People's Daily.

Tiga dari petugas medis yang meninggal, termasuk Zhu, adalah profesional perawatan mata dan spesialis lainnya dalam penyakit payudara dan tiroid. Masih belum jelas apakah Zhu telah terinfeksi dari pasiennya atau tidak.

Zhu merupakan wakil direktur di departemen oftalmologi rumah sakit. Dia telah bekerja di departemen rawat jalan rumah sakit sebelum jatuh sakit, kata People's Daily di sebuah pos media sosial, yang mengutip laporan dari surat kabar lokal.

Kepergian Zhu dikonfirmasi oleh beberapa rekannya. Seorang dokter mengatakan bahwa Zhu telah mendiamkan penyakitnya sampai dia meninggal di ICU rumah sakit.

Rekan lain menggambarkan Zhu sebagai 'pekerja keras' dan 'berdedikasi'. Rekan itu mengatakan Zhu dipekerjakan kembali oleh rumah sakit setelah secara resmi pensiun.

Menurut outlet berita Cina Caixin, Zhu jatuh sakit pada 3 Februari dan gejalanya muncul 'sebentar-sebentar'. Dikatakan juga bahwa ia melakukan karantina sendiri pada awalnya dan memberitahu salah seorang rekannya pada 18 Februari setelah kondisinya memburuk.

Kemudian dia dipindahkan ke Rumah Sakit Union Wuhan pada 19 Februari dari rumah sakitnya setelah infeksi terdeteksi di paru-parunya. Kesehatannya memburuk pada Minggu malam dan dia meninggal Senin pagi setelah semua upaya penyelamatan gagal.

Sedangkan Mei Zhongming, 57 tahun, dinyatakan meninggal oleh Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 3 Maret, yang dikonfirmasi langsung oleh Rumah Sakit Pusat Wuhan. Zhu dan Mei bekerja di departemen yang sama dengan Li, yang dihukum karena membunyikan alarm atas wabah virus corona sebelum menyebar dan kemudian meninggal karena infeksi bulan lalu.

Sementara, Jiang Xueqing meninggal karena infeksi pada 1 Maret. Jiang, bekerja di rumah sakit yang sama dengan Li dan Zhu, dia mengkhususkan diri dalam mengobati penyakit di kelenjar susu dan kelenjar tiroid.

Li, 34 tahun, meninggal karena virus corona pada 7 Februari setelah tertular dari pasiennya. Dia menarik perhatian publik setelah ditegur oleh polisi dan dituduh menyebarkan 'berita palsu' karena peringatan di media sosial mengenai 'SARS di pasar makanan laut Wuhan' pada 30 Desember lalu.

Kematiannya awalnya dilaporkan oleh Global Times pada 6 Februari, tapi Rumah Sakit Pusat Wuhan kemudian mengklaim bahwa dokter itu masih berusaha untuk hidup. Kemudian, rumah sakit mengumumkan kematiannya pada dini hari berikutnya, 7 Februari 2020.

Dia meninggalkan istrinya yang sedang hamil, putra mereka yang berusia lima tahun dan orang tuanya yang lanjut usia. Kematian petugas medis ini memicu curahan kemarahan masyarakat Cina yang menyebut dia pahlawan dan secara terbuka mengkritik para pemimpin mereka.

Semburan kesedihan dan kemarahan publik meningkat 11 hari kemudian ketika Liu Zhiming, kepala Rumah Sakit Wuhan Wuchang, kehilangan nyawanya karena virus pembunuh pada usia 51 tahun. Seperti dalam kasus Li, laporan kematian Liu pada awalnya ditarik kembali oleh para pejabat yang mengklaim bahwa ia masih sedang diresusitasi.

Sejak wabah dimulai Desember lalu, setidaknya 27 pekerja medis Cina yang mengabdikan diri untuk memerangi epidemi virus corona telah meninggal, termasuk 14 yang meninggal setelah tertular penyakit.

DAILY MAIL | CHINA PEOPLES'S DAILY | CHUTIAN METROPOLIS DAILY | GLOBAL TIMES

Berita terkait

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

12 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

17 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

18 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

24 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

26 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

31 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Dokter Gadungan Pemilik Klinik di Bekasi, Sudah 5 Tahun Buka Praktek

41 hari lalu

Polisi Tangkap Dokter Gadungan Pemilik Klinik di Bekasi, Sudah 5 Tahun Buka Praktek

Polisi menangkap dokter gadungan bernama Ingwy Tito Banyu yang membuka praktek di Klinik Pratama Keluarga Sehat, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

42 hari lalu

Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

47 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya