Gempa Sukabumi, BPBD: Rumah Ambruk dan Korban Luka di 2 Kecamatan

Reporter

Antara

Selasa, 10 Maret 2020 20:18 WIB

Ilustrasi gempa. freepik.com

TEMPO.CO, Sukabumi - Gempa yang mengguncang pada Selasa sore, 10 Maret 2020, tak hanya menyebabkan banyak rumah ambruk. Tapi juga penghuninya luka-luka karena tertimpa bangunan yang ambruk itu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengungkap itu berdasarkan laporan petugas penanggulangan bencana kecamatan. Laporan itu datang di antaranya dari Kampung Sangkali, RT 01/06 Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak.

"Ada warga yang terluka di bagian kepalanya karena tertimpa puing rumah yang ambruk akibat gempa berkekuatan 5,0 M pada pukul 17.17 WIB," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, korban yang mengalami cedera atau terluka saat ini sebagian sudah dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diberikan pengobatan. Belum ada laporan korban meninggal akibat gempa yang terjadi menjelang magrib itu.

Petugas di lapangan, kata Sutisna, bersama unsur TNI, Polri serta relawan masih memberi bantuan kepada warga terdampak gempa. Mereka disebutkannya tidak hanya di Kecamatan Parakansalak, tapi juga di Kecamatan Kalapanunggal yang dilaporkan juga terdapat korban luka.

Dampak gempa berkekuatan 5 Magnitudo yang menerjang Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi, Jawa Barat, 10 Maret 2020. Foto: BMKG

Advertising
Advertising

"Korban mengalami luka ringan seperti di tangan maupun kaki, ada juga yang di bagian kepalanya," katanya seraya menambahkan belum bisa memastikan berapa jumlah rumah yang rusak dan warga yang terluka secara keseluruhan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menjelaskan bahwa gempa yang mengguncang Sukabumi san sekitarnya tergolong dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Sempat mengabarkan kekuatan gempa itu 5,0 Magnitudo, BMKG mengoreksinya menjadi 4,9.

Gempa terukur sedalam 10 kilometer. Episentrumnya pada koordinat 6,81 LS dan 106,66 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 km arah Timur Laut Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike-Slip Fault)," Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

4 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

5 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

5 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

11 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

18 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

21 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

21 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya