Tips LIPI: Cairan Antiseptik Tangan untuk Cegah Virus Corona

Kamis, 12 Maret 2020 12:01 WIB

Cuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer. (Dok. Jasa Marga)

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membagikan informasi seputar cara dan langkah-langkah membuat cairan antiseptik (hand sanitizer) sederhana yang bisa dipraktikkan di rumah untuk mencegah virus corona.

Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono, menerangkan bahwa bahan-bahan untuk membuat cairan anti bakteri itu tersedia di toko kimia.

Namun, peneliti di Pusat Penelitian Kimia itu menjelaskan, syaratnya tetap dalam pengawasan orang dewasa dan dijauhkan dari jangkauan anak-anak. "Masyarakat tidak perlu khawatir dan panik dengan langkanya hand sanitizer, karena bisa membuatnya sendiri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Maret 2020.

Cairan pembersih tangan antiseptik merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona, COVID-19 yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu juga pencegahannya bisa dilakukan dengan mencuci tangan dengan sabun.

Untuk membuat hand sanitizer, bahan-bahan yang diperlukan cukup sederhana, yaitu air, karbomer, etanol 95 persen, propilen glikol, dan trietanolamin. Tapi jika membuatnya menggunakan mesin pengaduk ada penambahan bahan bioetanol sebagai antiseptik sebanyak 63-65 persen dan nano silver sebagai tambahan antiseptik sebanyak 0,3 persen.

Advertising
Advertising

Selain itu, LIPI memiliki beberapa alternatif agen antimikroba yang diekstrak dari bahan alam Indonesia yang bisa membantu untuk membunuh mikroba yang menempel pada tangan. "Ekstrak rempah seperti pala dapat menambah aroma wangi natural pada hand sanitizer. Sebagai aroma, ditambahkan juga pala, fraise, dan isopulegol sebanyak 0,05-0,1 persen," kata Agus.

Cara pembuatannya, pertama campurkan air dan propilen glikol ke dalam panci sambil dipanaskan dan diaduk. Lalu tambahkan karbomer sedikit demi sedikit sambil terus diaduk, sampai temperatur mencapai 80-90 derajat dan semua bahan tercampur dan larut sempurna, memakan waktu sekitar 20 menit.

Proses selanjutnya, Agus menambahkan, masukkan trietanolamin sebagai peningkat pH dan gelling agent agar campuran tersebut berubah menjadi gel. Selanjutnya adalah penambahan etanol sedikit demi sedikit ke dalam campuran gel yang berfungsi sebagai antiseptik.

"Tahap ini dilakukan tanpa proses pemanasan untuk menghindari penguapan dan pengadukan dilakukan selama kurang lebih 15 menit hingga hand sanitizer yang berbentuk gel ini siap digunakan," tutur Agus.

Agus berharap dengan adanya hand sanitizer sederhana yang bisa dibuat sendiri di rumah, bisa mengatasi kekhawatiran masyarakat dan kelangkaan produk hand sanitizer di pasaran. Tapi tetap harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada. "Tidak perlu panik. Kita bisa cegah infeksi virus corona dengan menjaga kebersihan diri, rajin cuci tangan dan gunakan hand sanitizer," kata Agus menambahkan.

Pusat Penelitian Kimia LIPI rencananya akan memproduksi 300 liter hand sanitizer untuk penggunaan hand sanitizer di lingkungan LIPI, dan akan dibagikan ke sekolah-sekolah di sekitar kawasan Puspiptek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Serpong sebagai bentuk kegiatan sosial.

Setiap batch produksi menggunakan mesin pengaduk (stirer) dapat menghasilkan 10 liter hand sanitizer yang dikemas dalam botol ukuran 250 ml dan 100 ml. Proses tersebut dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih satu pekan.

Berita terkait

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

19 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

14 Desember 2023

Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

LIPI menemukan setidaknya ada empat akar masalah Papua. Hal tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya