Panik Gemuruh Usai Gempa Guncang Sukabumi, Ternyata ...

Reporter

Teras.id

Jumat, 13 Maret 2020 07:00 WIB

Warga melihat rumah yang ambruk akibat gempa bumi di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 11 Maret 2020. Data BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat di Kecamatan Kalapanunggal (17 rumah rusak berat, 15 rumah rusak sedang dan 17 rumah rusak ringan), Kecamatan Parakansalak (dua rumah rusak sedang), Kecamatan Cidahu (satu rumah rusak), dan Kecamatan Kabandungan (beberapa rumah rusak ringan). Foto: BNPB

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, sempat dibuat heboh dengan suara gemuruh yang terdengar pada Selasa malam, 10 Maret 2020. Kala itu baru saja terjadi gempa bumi berkekuatan 5,1 M pada sore harinya--gempa darat terukur terkuat di Jawa Barat selama hampir dua dekade yang menyebabkan sedikitnya 52 rumah rontok ke Bumi.

Camat Cidahu, Erry Erstanto, membenarkan menerima aduan dari warganya mengenai suara gemuruh itu. Warga di lereng Gunung Salak itu merasa tercekam terutama setelah menyaksikan gempa telah membuat puluhan rumah roboh.

Belakangan diketahui gemuruh berasal dari pembuangan di pipa gas milik PT Star Energy. Erry mengaku telah meminta konfirmasi langsung ke perusahaan tersebut. Gas sengaja dibuang untuk distabilkan pasca terjadi gempa. "Suara berasal dari pembuangan gas dari pipa. Jadi masyarakat diharapkan tenang," kata Erry, Rabu pagi 11 Maret 2020.

Erry memaparkan, sebagian besar rumah yang rusak akibat gempa Selasa sore menjelang magrib itu ada di wilayahnya, yakni sebanyak 34 rumah. Mereka tersebar di dua desa, 11 rumah di Desa Girijaya dan 23 rumah di Desa Cidahu. "Kerusakan ringan dan sedang. Dilaporkan tidak ada korban jiwa," ujar Erry.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG telah menyatakan bahwa gempa akibat pergerakan di zona sesar atau patahan Citarik. Dari peta zonasi sumber gempa, lokasinya berada di sebelah barat Sesar Cimandiri.

Advertising
Advertising

Zona Sesar Citarik juga berada di sebelah timur zona sumber gempa Kluster Bogor yang pernah aktif memicu rentetan gempa swarm dengan pusat di Kecamatan Nanggung pada Agustus 2019. Gempa pada Selasa sore lalu terukur yang terkuat sepanjang 19 tahun belakangan dari antara gempa yang mengguncang wilayah itu dari darat.

SUKABUMIUPDATE.COM

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

4 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

6 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

20 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

22 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya