Belanda Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro, Ini Kata Sejarawan

Reporter

Antara

Jumat, 13 Maret 2020 12:52 WIB

Presiden Jokowi (tengah) dan Raja Belanda Willem Alexander (dua dari kiri) didampingi Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti melihat keris Pangeran Diponegoro di sela kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Selasa, 10 Maret 2020. Keris yang dinamai Kyai Nogo Siluman diserahkan sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembalian keris Pangeran Diponegoro dianggap sangat bermakna bagi Indonesia. Alasannya, selain memiliki nilai sejarah, tapi juga menunjukkan hubungan diplomasi yang baik dengan Kerajaan Belanda.

"Ada niat baik dari pihak Belanda bahwa benda-benda ini adalah milik pahlawan nasional Indonesia," kata Kepala Museum Nasional Siswanto ketika ditemui di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Jumat 13 Maret 2020.

Menurut Siswanto, pengembalian itu menunjukkan bahwa pemerintah Belanda menyadari barang milik pahlawan nasional Indonesia memang seharusnya kembali disimpan di Indonesia. Hal itu juga dinilainya merupakan itikad baik oleh pemerintah Belanda untuk mempererat hubungan dengan Indonesia.

Sejarawan Bondan Kanumoyoso bependapat senada. Pengembalian keris disambutnya sebagai pintu untuk proses pemulangan benda-benda lain milik Indonesia. Pengambilan barang adalah praktik lazim dalam proses kolonialisme, dilakukan oleh kolonial atau penjajah kepada negara yang mereka jajah karena dianggap sudah menaklukkan wilayah tersebut.

"Pertanda awal bahwa mereka sudah ada kemauan untuk mengembalikan benda-benda yang dulu terambil sebagai salah satu bagian dari kolonialisme," kata akademisi Universitas Indonesia itu ketika dihubungi terpisah.

Sebelumnya, pemerintah Belanda secara simbolis menyerahkan kembali keris Pangeran Diponegoro dalam lawatan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima ke Indonesia. Keris itu diserahkan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika Raja Willem dan Ratu Maxima mengunjungi Istana Bogor pada Selasa 10 Maret 2020.

Keris Pangeran Diponegoro yang dikabarkan sempat hilang itu ditemukan di Museum Volkenkunde di Leiden, Belanda. Lewat penelitian panjang dan mendalam tim verifikasi Belanda dan Indonesia memastikan keaslian keris tersebut.

Menurut sejarah, keris itu didapatkan oleh pemerintah Belanda setelah menangkap Pangeran Diponegoro usai perang besar pada 1825-1830. Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris itu sebagai hadiah kepada Raja Willem I pada 1831.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

9 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

9 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

11 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

14 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

16 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

19 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

19 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

20 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

20 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya