Uji Klinis Vaksin Virus Corona COVID-19 di Amerika Dimulai

Reporter

Terjemahan

Senin, 16 Maret 2020 17:06 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Uji klinis vaksin virus corona COVID-19 dimulai di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, Amerika Serikat, Senin 16 Maret 2020. Uji yang didanai National Institutes of Health itu masih dalam tahap awal yang mencari dasar untuk uji yang lebih besar.

Di Seattle, sebanyak 45 sukarelawan muda dan sehat akan terlibat sebagai responden dari tahap awal uji klinis. Kepada mereka akan diberikan dosis eksperimental hanya untuk memastikan suntikan 'ramuan' NIH dan Moderna Inc., tak menciptakan efek samping.

NIH dan Moderna adalah bagian dari belasan kelompok riset di sejumlah belahan dunia yang sedang berpacu untuk bisa menghentikan pademi virus corona jenis baru penyebab pneumonia akut. Hingga hari ini, virus itu telah menginfeksi sebanyak lebih dari 156 ribu orang di dunia dan menyebabkan lebih dari 5.800 meninggal di dunia.

Belasan lembaga dan kelompok riset itu bekerja dengan beberapa tipe vaksin yang berbeda--dikembangkan dari teknologi baru yang tidak hanya lebih cepat daripada memproduksinya lewat teknologi inokulasi konvensional, tapi juga diharap lebih potensial. Beberapa peneliti bahkan mencari vaksin temporer yang bisa melindungi penerimanya satu atau dua bulan saja sambil mereka mengembangkan yang bisa memproteksi dalam jangka panjang.

Lainnya yang terlibat dalam pacuan menciptakan vaksin baru itu adalah Inovio Pharmaceuticals yang akan memulai uji keselamatan dari kandidat vaksinnya bulan depan. Uji akan dlakukan terhadap puluhan sukarelawan di University of Pennsylvania dan di sebuah pusat pengujian di Kansas City, Missouri, dilanjutkan dengan studi serupa di Cina dan Korea Selatan.

Jika uji keselamatan berjalan lancar, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases di NIH Anthony Fauci mengatakan, "Anda masih akan bicara tentang satu atau 1,5 tahun lagi sebelum vaksin itu benar-benar siap dan bisa digunakan secara luas."

Masa penantian itu harus dilalui dengan studi-studi tambahan dan pengujian ke lebih banyak orang untuk memastikan vaksin benar-benar bisa melindungi dan tidak membahayakan. Ini diakui tak sejalan dengan harapan publik saat ini. Bahkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun terus mendesak percepatan pencarian vaksin COVID-19.

Per hari ini, wabah virus itu belum ada obatnya sama sekali. Di Cina, para ilmuwan menguji kombinasi obat HIV untuk melawannya, seperti halnya yang dilakukan dengan obat eksperimental remdesivir yang sejatinya sedang diuji untuk antivirus Ebola.

Di Amerika Serikat, University of Nebraska Medical Center termasuk yang menguji remdesivir. Bahan yang baru teruji efektif alam uji in vitro di laboratorium itu langsung diuji kepada beberapa warga Amerika yang terdeteksi terinfeksi virus itu dari kapal pesiar di Jepang.

AP

Advertising
Advertising

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

10 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

22 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya