Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

Senin, 16 Maret 2020 22:00 WIB

Petugas PT KAI Daop 1 Jakarta memeriksa suhu tubuh anak penumpang kereta sebagai bagian dari sosialisasi pencegahan virus Corona, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Tak hanya memeriksa suhu tubuh, petugas juga turut membagikan masker gratis hingga mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini, Senin 16 Maret 2020, didominasi tentang virus corona COVID-19. Mulai dari misteri anak-anak yang seperti terlindungi dari infeksi parah dan mematikan virus penyebab pneumonia akut tersebut.

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019. Studi terhadap 44.672 pasien infeksi virus itu mendapati kalau jumlah anak-anak tak sampai satu persen, dan nol persen untuk 1.023 kematian yang terjadi.

Berita terpopuler lainnya, sebuah terapi pengobatan tradisional Cina mengklaim cukup efektif menolong pasien infeksi virus yang sama. Terapi yang bertujuan membersihkan paru-paru dan detoksifikasi tubuh dengan cara penyerapan, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi molekul toksin ini bahkan dibawa Cina ke Irak dan Italia untuk membantu pengendalian wabah di dua negara itu.

Artikel lainnya juga soal virus corona, yakni Institute Of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD Unair) yang menyiapkan 2.000 alat uji atau test kit COVID-19 setelah kampus itu ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu lembaga penguji sampel virus corona. "Kami akan memperbanyak reagen supaya lebih banyak lagi yang bisa kami uji," ujar Ketua ITD Unair, Inge Lucida, mengungkap itu di Surabaya, Sabtu 14 Maet 2020.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno sepanjang hari ini:

Advertising
Advertising

1. Kenapa Anak-anak Kebal Efek Mematikan SARS, MERS, dan COVID-19?

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 atau COVID-19. Studi terhadap 44.672 pasien infeksi virus itu mendapati kalau jumlah anak-anak tak sampai satu persen, dan nol persen untuk 1.023 kematian yang terjadi.

"Penyakit ini ternyata tidak seperti flu," ujar Akiko Iwasaki di Yale University, Amerika Serikat. Kalau flu, Iwasaki menerangkan, anak-anak dan orang tua yang biasanya terserang paling parah.

Lalu kenapa virus corona jenis baru ini berbeda? Yang bisa langsung dijelaskan adalah sifat anak-anak yang bisa tahan infeksi pertama yang menyerang kekebalan tubuhnya. Tapi para peneliti merasa bukan itu jawabannya karena sebuah studi menemukan anak-anak sama seperti orang dewasa yang bisa terinfeksi COVID-19 setiap saat.

Hanya, di banyak kasus, anak-anak yang terinfeksi tersebut tetap saja tidak sakit apalagi meninggal. Tren serupa terlihat saat wabah SARS atau MERS merebak, dua penyakit parah lainnya yang disebabkan virus corona. Jadi, apa yang sebenarnya melindungi anak-anak?

2. Pasien COVID-19 Sembuh, Terapi Tradisional Cina Dibawa ke Italia

Sebuah terapi pengobatan tradisional Cina mengklaim cukup efektif menolong pasien infeksi virus corona COVID-19. Terapi itu adalah pembersihan paru-paru dan detoksifikasi tubuh dengan cara penyerapan, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi molekul toksin.

Terapi itu disebutkan telah diuji terhadap beberapa kelompok pasien dan tak menemukan efek samping yang membuat kasus infeksi ringan berkembang parah. Ini seperti yang diungkap Tong Xiaolin dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok yang juga kepala kelompok perawatan di Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional Cina (TCM).

Seorang apoteker meracik obat tradisional Cina di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Cina di Hefei, Provinsi Anhui, Cina Timur, 24 Februari 2020. Hingga 25 Februari 2020, pasien virus Corona yang berhasil sembuh di Provinsi Anhui sebanyak 712 orang. Xinhua/Zhou Mu

Menurut Xiaolin, terapi diberikan kepada 1.261 pasien infeksi COVID-19 dari 10 provinsi di Cina. Hasilnya, sebanyak 97,78 persen menunjukkan efektivitas terapi. "Sebanyak 1.102 orang yang disembuhkan," katanya seperti dikutip dari thepaper.cn pada Sabtu, 14 Maret 2020.

3. Unair Siapkan 2.000 Alat Uji COVID-19, Lima Jam Bisa Keluar Hasil

Institute Of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD Unair) menyiapkan 2.000 alat uji atau test kit COVID-19 setelah kampus itu ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu lembaga penguji sampel virus corona. Ketua ITD Unair, Inge Lucida, mengungkap itu di Surabaya, Sabtu 14 Maet 2020.

Inge mengatakan alat tes itu masih bisa digandakan menyesuaikan jumlah kebutuhan sampel yang diuji. "Kami akan memperbanyak reagen supaya lebih banyak lagi yang bisa kami uji," ujar pemilik gelar profesor itu.

Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga (Unair) menemukan pereaksi kimia yang akurat hingga 99 persen, dapat dengan cepat mendeteksi pasien yang terinfeksi virus corona.

Dengan ditunjuknya ITD Unair sebagai lembaga pengujian COVID-19, maka diharapkan bisa mempersingkat hasil pengujian sampel. Seruan agar pemerintah melibatkan laboratorium lain juga sudah datang dari berbagai kalangan.

"Jadi lokasi kami di Surabaya akan lebih cepat menguji sampel di sekitar sini," kata Inge sambil menambahkan, "Dua sampai tiga hari bisa keluar hasilnya, bahkan bisa hanya dengan lima jam."

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

18 jam lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

1 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

1 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

2 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

2 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

3 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

3 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya