Facebook, Twitter, Google Bergabung Lawan Hoaks Virus Corona

Rabu, 18 Maret 2020 15:53 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat mengadakan pertemuan jarak jauh dengan perwakilan dari perusahaan teknologi besar untuk mengkoordinasikan berbagai upaya terkait dengan pandemi virus corona, COVID-19, salah satunya memerangi disinformasi. Gedung putih meminta Google, Facebook, Amazon, Microsoft, Apple, IBM, Cisco dan Twitter untuk ikut membantu.

Sebelumnya Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus bulan lalu mengatakan bahwa disinformasi sama berbahayanya dengan COVID-19. Dia menjelaskan hal itu dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich pada 15 Februari, hampir sebulan sebelum WHO secara resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi.

"Kami tidak hanya memerangi epidemi; kami sedang berjuang melawan infodemik. Berita palsu yang menyebar lebih cepat dan lebih mudah daripada virus ini, tapi sama berbahayanya," ujar dia seperti dikutip laman Tech Crunch, baru-baru ini.

Perusahaan teknologi tidak hanya berjuang melawan penyebaran informasi yang dipertanyakan oleh publik. Mereka juga bersaing dengan informasi yang sesat, salah satunya beberapa pernyataan Presiden Donald Trump tentang COVID-19, termasuk tweet dan postingan Facebook-nya.

CEO Google Sundar Pichai menerbitkan dua posting blog pada topik itu bulan ini, termasuk satu pada 15 Maret yang memiliki informasi tentang Verily, situs penyaringan untuk California. Juga untuk membuat respons cepat bagi orang yang ingin diuji virus corona, atau COVID-19.

Advertising
Advertising

"Di saat yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, kami merasakan tanggung jawab besar untuk membantu," kata Pichai dalam sebuah posting blog, merinci pekerjaan Google. “Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk memenuhi misi kami, dan membantu orang menjaga diri mereka sendiri dan komunitas mereka."

Sementara upaya Facebook untuk memerangi disinformasi COVID-19 dengan memasukkan kartu informasi di Instagram dan Facebook. Dengan link yang dialihkan ke sumber-sumber seperti Organisasi Kesehatan Dunia atau otoritas kesehatan setempat.

Seorang juru bicara Twitter berbagi pembaruan perusahaan dengan strateginya untuk memantau tweet selama wabah, termasuk meninjau aturan Twitter dalam konteks COVID-19, dan mempertimbangkan cara-cara di mana mereka mungkin perlu berevolusi untuk memperhitungkan perilaku akun baru.

TechCrunch telah menghubungi LinkedIn untuk dimintai konfirmasi dan perincian lebih lanjut. Menanggapi email, juru bicara LinkedIn mengarahkan ke sebuah posting yang diterbitkan oleh perusahaan pada 13 Maret dengan tautan ke informasi tentang menemukan sumber berita yang dapat dipercaya dan bekerja dari jarak jauh.

Sedangkan Reddit menunjuk ke postingan blog yang diterbitkan awal bulan ini tentang strategi responsnya, yang mencakup AMA dengan pakar kesehatan masyarakat. Perusahaan juga menulis bahwa telah menerapkan karantina ke komunitas yang memiliki konten tipuan atau informasi yang salah, menghapusnya dari hasil pencarian, memperingatkan pengguna, dan memerlukan opt-in eksplisit untuk melihat konten.

TECHCRANCH | ADAGE

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

1 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

2 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya