Uji Klinis Vaksin COVID-19 Dimulai, Banyak Negara Ajukan Diri
Reporter
Antara
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 20 Maret 2020 09:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin COVID-19 yang dirancang sejumlah peneliti di beberapa negara mulai diuji kepada manusia pada hari ke-60 setelah Pemerintah Cina berbagi data urutan genetik (genetic sequencing) virus itu. "Ini adalah pencapaian yang luar biasa," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss.
Pernyataan Tedros pada Rabu 18 Maret 2020 itu dikutip dari laman resmi PBB, Kamis 19 Maret 2020. Di sana dia menjelaskan kalau WHO bersama peneliti di negara-negara mitra masih berupaya mempelajari dan berusaha menemukan obat untuk penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.
Menurut Tedros, penelitian skala internasional dirancang menghimpun informasi dan data dalam jumlah besar demi menunjukkan pengobatan seperti apa yang paling efektif. "Kami menyebut langkah ini sebagai wujud solidaritas dalam melakukan uji coba (solidarity trial)," katanya.
Sejumlah negara telah menyatakan kesiapan ikut dalam uji coba tersebut, di antaranya Argentina, Bahrain, Kanada, Prancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand. "Saya yakin akan ada lebih banyak negara yang akan bergabung," ujar dia.
Peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan dan Kedokteran Cina, lembaga yang berada di bawah Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA), sehari sebelumnya telah menerima izin dari pemerintahnya untuk melakukan uji klinis vaksin COVID-19 pada pekan ini. Uji akan dilakukannya bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal Hong Kong, CanSino Biologics.
Pengumuman Tedros juga menyusul uji klinis vaksin COVID-19 yang mulai dilakukan di Seattle, Amerika Serikat, per Senin 16 Maret 2020. Uji tahap awal dilakukan untuk vaksin yang dikembangkan oleh Institut untuk Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS bekerja sama perusahaan bioteknologi Moderna.
Data Worldometers, laman penyedia jasa statistik independen, per Kamis 19 Maret 2020, menunjukkan 219.555 jiwa di berbagai negara, termasuk Indonesia, tertular COVID-19 sejak virus itu pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Cina, pada Desember lalu. Dari jumlah itu, 8.972 pasien meninggal dan 85.751 lainnya dinyatakan sembuh.