Rapid Test COVID-19 Arahan Jokowi, Ahli: Hasil Didapat 10 Menit

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Maret 2020 18:34 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan dilakukan tes cepat (rapid test) Virus Corona COVID-19. Tes cepat demi bisa identifikasi massal karena penularan infeksi virus penyebab pneumonia akut itu yang diperkirakan semakin luas.

"Pemerintah sudah memutuskan desentralisasi tes yang memberikan kewenangan kepada laboratorium-laboratorium yang telah ditunjuk," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jumat, 20 Maret 2020.

Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan virus corona, Achmad Yurianto, dalam penjelasannya, mengatakan rapid test ini hanya membutuhkan sampel darah. Kelebihannya dibandingkan uji reaksi berantai polimerasi (PCR) yang standar adalah tes ini tidak membutuhkan sarana pemeriksaan laboratorium pada bio security level 2.

"Hal ini berarti tes bisa dilaksanakan hampir di semua laboratorium kesehatan yang ada di rumah sakit yang ada di Indonesia," katanya.

Dihubungi terpisah, peneliti mikrobiologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra, menjelaskan ada tiga metode pengujian virus. Ketiganya adalah deteksi gen virusnya melalui PCR dan genom sekuensing (mengurutkan gen), deteksi imun dan penderitanya lewat uji serologi (darah), dan melihat penampakan paru-paru lewat CT Scan.

"Tapi yang direkomendasikan WHO dan CDC Amerika Serikat adalah PCR sebagai metode pertama yang dikembangkan di awal outbreak corona ini," katanya.

Sugiyono menerangkan, metode PCR memang akurat, namun prosesnya lama (bisa hitungan jam dan hari) sehingga tidak efisien kalau jumlah yang harus diuji banyak. Sebaliknya dengan uji serologi yang cukup sensitif dan waktunya sangat singkat, hanya 10-15 menit.

Sedang CT Scan menjadi tambah lebih tidak efektif untuk kebutuhan rapid test. "Berapa banyak alat CT Scan di rumah sakit?" katanya.

Warga mengantre untuk melakukan tes corona atau COVID-19 di Poli Khusus Corona RSUA, Surabaya, Senin, 16 Maret 2020. Poli Khusus Corona dibuka pukul 08.00-20.00 WIB dengan batas jumlah pasien 100 orang per harinya, sebagai upaya mengoptimalkan layananan kepada masyarakat.. ANTARA/Moch Asim

Sugiyono menjelaskan, uji serologi menjadi yang paling efisien untuk kebutuhan pengujian COVID-19 skala besar saat ini. Sampel yang akan diuji adalah darah, berbeda dengan PCR yang meneliti swab saluran pernapasan atau sputum.

"Jadi metode PCR itu mendeteksi gen virusnya, sedangkan metode serologi mendeteksi antibodi dari penderitanya yang dibentuk oleh tubuh ketika terjadi infeksi virus," katanya menerangkan.

Konsekuensinya, uji dengan PCR bisa digunakan sejak awal wabah infeksi atau ketika si pasien belum ada gejala. Uji serologi biasanya menunggu waktu tertentu karena bisa jadi antibodi belum cukup terbentuk ketika awal infeksi. "Tapi uji serologi bisa menunjukkan hasil positif walaupun penderita sudah sembuh atau ketika virus sudah tidak ada," katanya menambahkan.

Menurut Sugiyono, banyak negara seperti Korea Selatan, Cina, dan Amerika Serikat mengembangkan rapid test kit COVID-19 dengan melihat respons imun dari tubuh penderita alias ada atau tidaknya antibodi.

Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

33 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

41 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

12 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya