Cerita 7 Langkah Tenaga Medis Cegah Bawa Pulang Virus ke Rumah

Senin, 23 Maret 2020 05:30 WIB

Warga berjalan di samping karangan bunga dukungan untuk tenaga medis dan staf Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu, 21 Maret 2020. Puluhan kiriman karangan bunga dari masyarakat berisi doa untuk tenaga medis agar terus sehat selama menangani pasien terinfeksi COVID-19 di Indonesia. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Selain risiko tertular, tenaga medis seperti dokter bisa menularkan virus corona COVID-19 ke orang lain. Sekalipun telah dilengkapi alat pelindung diri sesuai prosedur di kala bertugas, mereka pun masih mungkin membawa pulang virus atau patogen lain ke rumah.

“Itu yang memang jadi kekhawatiran tapi kami ikhtiar sudah coba se-steril mungkin sesuai prosedur. (Kami) Berdoa saja semoga nggak bawa virus,” kata Kevin Fachri, seorang dokter residen penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.

Kevin ikut menangani pasien bergejala hingga positif COVID-19. Tempat kerjanya di Instalasi Gawat Darurat dan ruang rawat inap isolasi penyakit infeksi khusus sejak Januari lalu. Selain pakaian khusus ketika berjaga, ada pula alat perlindungan diri lengkap yang dipakainya tiap menangani pasien infeksi virus corona.

Ditemui pada Kamis 19 Maret 2020 lalu, dia mengungkap adanya tujuh langkah untuk petugas rumah sakit membersihkan diri setiap kali selesai bertugas. “Mulai dari cuci tangan, etika batuk, pakai masker, kebersihan diri, sampai semua barang yang harus segera dicuci,” ujar dokter berusia 28 tahun itu.

Dia menuturkan, begitu sampai di rumah dia langsung mandi dan melepas baju. Itu termasuk di antara tujuh langkah yang dimaksud. "Baru setelah itu kontak dengan orang rumah," katanya.

Advertising
Advertising

Manajemen rumah sakit, menurut Kevin, juga telah menerapkan kebijakan untuk mengurangi paparan virus corona ke petugas medis. Saat kunjungan pasien terkait gejala corona meningkat, sistem kerja rumah sakit membatasi jam lembur.

“Jumlah dokter yang bertugas jadi lebih sedikit supaya meminimalisir keramaian, karena bisa jadi vektor penyebaran juga,” ujar Kevin.

Direktur Medis dan Keperawatan RS Hasan Sadikin Bandung Nucki Nursjamsi Hidayat menambahkan bahwa tidak berarti rumah sakit sampai mengurangi jumlah tenaga medis. “Bukan mengurangi jumlah tapi mengurangi risiko kontak. Saat dibutuhkan mereka akan dipanggil,” ujarnya Jumat 20 Maret 2020.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

12 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

17 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

19 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya