WHO: Perlu Waktu 1 Tahun dalam Proses Pembuatan Vaksin Corona

Senin, 23 Maret 2020 09:27 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa perlu waktu satu tahun sebelum vaksin untuk virus corona COVID-19 tersedia. Lembaga itu sendiri telah memulai 'uji solidaritas', yang artinya sejumlah negara datang bersama untuk menguji kombinasi obat yang berbeda.

Michael Ryan, kepala Program Kesehatan Darurat WHO menerangkan, selain menunggu vaksin, orang perlu melanjutkan upaya mereka untuk menghentikan penyebaran. "Masalah dengan pengujian adalah kita perlu menemukan kasus yang dicurigai, kita perlu menemukan orang yang memiliki virus dan kita perlu mengisolasi pasien secepat mungkin," ujar dia kepada BBC.

Menurutnya langkah-langkah jaga jarak fisik atau mengurangi kegiatan sosial (social distancing) bisa menjadi hal yang efektif dalam penyebarannya. "Tetapi yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, yang memiliki virus dan mengisolasinya, menemukan kontak dan juga mengisolasi mereka," tutur Ryan.

Sejumlah uji coba vaksin sudah dimulai di berbagai belahan dunia, terutama di Cina dan Amerika Serikat. Satu percobaan vaksin klinis sedang berlangsung di Amerika, tepatnya di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute (KPWHRI) di Seattle.

Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS (NIAID) mendanai penelitian itu dan akan mendaftarkan 45 sukarelawan dewasa sehat berusia 18 hingga 55 tahun selama sekitar enam minggu.Peserta pertama telah menerima vaksin investigasi pada 16 Maret lalu.

"Kami berbicara setidaknya setahun, tetapi itu tidak berarti bahwa kami tidak berdaya. Kita dapat melakukan banyak hal untuk menghentikan penyakit ini sekarang, dan kita dapat menyelamatkan banyak nyawa saat ini," kata Ryan.

Studi yang dilakukan Amerika adalah mengevaluasi dosis berbeda dari vaksin eksperimental untuk keamanan, dan kemampuannya menginduksi respon imun pada partisipan. Namun ini adalah yang pertama dari beberapa langkah dalam proses uji klinis.

"Kami akan bekerja keras pada vaksin, vaksin akan datang, tapi kami harus turun dan melakukan apa yang perlu kami lakukan sekarang," kata Ryam.

Sementara vaksin lain disebut mRNA-1273 dikembangkan di perusahaan bioteknologi Moderna di Massachusetts. Direktur NIAID Anthony Fauci mengatakan, menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak.

"Studi fase satu ini, diluncurkan dalam kecepatan rekor, merupakan langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan itu," ujar Fauci. Sambil menambahkan, "saat ini, tidak ada vaksin yang disetujui untuk mencegah infeksi COVID-19."

NEWS TALK | BBC


Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

6 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

8 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya