Tips Gunakan Disinfektan Lawan Corona, Jangan Cuma Satu Macam

Selasa, 24 Maret 2020 21:47 WIB

Pengunjung memasuki bilik disinfektan atau bilik sikat Corona (Sico) ketika memasuki Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 23 Maret 2020. Bilik tersebut disediakan di pintu masuk dan keluar yang wajib dilewati pengunjung untuk mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Penyemprotan cairan disinfektan marak dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Penggunaannya bahkan bukan cuma disemprotkan ke lokasi atau tempat umum yang sering dikunjungi masyarakat, tapi juga dibuatkan bilik khusus untuk semacam pemindai tubuh yang biasa ada di bandara-bandara.

Guru Besar Biologi Molekuler di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Chaerul Anwar Nidom, memberi tips untuk penggunaan disinfektan ini. Menurutnya, penggunaan satu macam disinfektan tidak cukup melawan keluarga virus corona.

"Karena sifat virus ini gampang mutasi, maka disinfektan harus sering diganti-ganti jenisnya,” katanya melalui pesan di aplikasi percakapan di telepon genggam WhatsApp, Selasa 24 Maret 2020.

Menurut Nidom yang juga Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin di Profesor Nidom Foundation (PNF) itu memberikan beberapa golongan disinfektan, yang semuanya bisa jadi bahan penyemprotan secara bergantian.

Golongan tersebut diantaranya Aldehid (contohnya formalin) dengan konsentrasi 0,5 persen; Alkohol (etanol, isopropanol) konsentrasi 70-90 persen; Pengoksidasi (kalium permanganat) konsentrasi 0,02 persen; Halogen (iodium, hipoklorit) konsentrasi 1,0-5,0 persen; Fenol (fenol, kresol) konsentrasi 0,1-5,0 persen; dan Ammonium Quarterner (BKC atau BenzalKonium Chlorida) konsentrasi 0,1-5,0 persen.

Advertising
Advertising

Peneliti yang sedang menguji formula curcumin dalam empon-empon melawan virus dan patogen ini juga memperkenalkan istilah disinfektan spektrum luas dan kecil. “Artinya spektrum kecil bahannya harus spesifik. Untuk antisipasi mutasi virus, bahan-bahan itu harus (digunakan) bergantian,” kata dia.

Karena cairan disinfektan sering digunakan banyak orang, Nidom menyarankan kepada ibu-ibu agar tidak membuang air bilasan pertama dari cucian pakaian ke got atau pembuangan air. Tapi disiramkan ke halaman atau jalan. Menurutnya, "Virus bisa mati dengan detergen.”

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

20 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya