WHO Akan Rilis Aplikasi Covid-19 Android dan iOS pada 30 Maret

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 28 Maret 2020 10:15 WIB

Aplikasi WHO MyHealth. Kredit: WHO Covid App Collective

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan sedang bersiap untuk meluncurkan aplikasi Android, iOS dan Web resmi untuk berita, tips, dan peringatan terkait pandemi Covid-19.

Aplikasi baru itu, yang saat ini akan diluncurkan dengan nama "WHO MyHealth," pada awalnya diusulkan oleh tim ahli sukarela yang telah membentuk apa yang mereka sebut "WHO Covid App Collective", sebagaimana dilaporkan 9to5google Kamis, 26 Maret 2020.

Tim ini terdiri dari mantan karyawan Google dan Microsoft serta penasihat dan duta WHO, bersama dengan para pakar industri lainnya.

Menurut roadmap pengembangan saat ini, grup itu berencana untuk versi pertama dari aplikasi WHO MyHealth akan diluncurkan pada Android dan iOS pada hari Senin, 30 Maret.

Karena aplikasi WHO itu sedang dibuat sebagai sumber terbuka (open source), maka kita bisa mendapatkan versi awal dari aplikasi yang sedang dalam proses itu, yang terutama terdiri dari saran terkait Covid-19, yang sama dengan yang ditemukan di chatbot WhatsApp WHO saat ini.

Advertising
Advertising

Berdasarkan dokumen desain asli aplikasi, ada rencana aplikasi WHO MyHealth untuk menawarkan notifikasi peringatan khusus ke lokasi Anda, serta potensi alat "triase mandiri" yang dapat membantu Anda mendiagnosis apakah gejala Anda cocok dengan COVID- 19.

Pada skala yang lebih besar, ada ambisi bagi mereka yang secara langsung terkena dampak COVID-19 untuk menawarkan WHO riwayat lokasi Android atau iPhone mereka dalam upaya untuk melakukan "pelacakan kontak," untuk lebih memahami penyebaran virus.

Namun, mengingat masalah privasi terkait berbagi riwayat lokasi, masih harus dilihat apakah fitur ini benar-benar akan diluncurkan.

“Memanfaatkan teknologi yang ada seperti Google Maps, memungkinkan pengguna untuk menunjukkan apakah mereka telah didiagnosis atau telah melakukan kontak dengan pasien COVID-19. Selain itu, butuh izin untuk melacak data riwayat lokasi di perangkat mereka,” tulis dokumen itu.

Aspek lain yang menarik dari cerita ini adalah bahwa WHO Covid App Collective pada awalnya membuat aplikasi dengan Ionic React sebelum beralih ke platform Google, Flutter SDK, tidak hanya untuk aplikasi seluler tetapi juga aplikasi web. Bahkan, beberapa anggota tim Flutter dan Dart Google telah secara sukarela membantu dan memberi nasihat dalam pengembangan aplikasi WHO ini.

Disebutkan, jika Anda adalah pengembang Flutter berpengalaman yang ingin membuat dampak positif pada dunia, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk meminjamkan keahlian Anda kepada tim sukarelawan yang secara aktif membangun aplikasi WHO MyHealth.

9TO5GOOGLE

Berita terkait

Google Maps Bakal Hadirkan Tampilan Baru, Edisi Awal Diujicoba untuk Pengguna Android

16 jam lalu

Google Maps Bakal Hadirkan Tampilan Baru, Edisi Awal Diujicoba untuk Pengguna Android

Google sedang mengembangkan desain antarmuka baru dari Google Maps. Masih diujicoba untuk pengguna Android.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

1 hari lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

Aplikasi inti iOS Apple telah dijadwalkan untuk menerima peningkatan AI.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

3 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya