COVID-19 Sudah Sampai di Pedalaman Hutan Amazon Brazil

Reporter

Antara

Sabtu, 28 Maret 2020 19:14 WIB

Seorang wanita suku asli Munduruku memotong ikan hasil tangkapan untuk menjadi santapan makan malam di Sungai Tapajos di hutan Amazon, Brasil, 26 November 2014. (Mario Tama/Getty Images)

TEMPO.CO, Brasilia - Dokter yang bertugas untuk suku terbesar di Hutan Amazon, pedalaman Brazil, terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona COVID-19. Keadaan itu menimbulkan kekhawatiran bahwa virus bisa menyebar ke masyarakat adat yang rentan dan berada di pedalaman.

Dokter tersebut, yang tak disebutkan namanya, kembali bertugas usai liburan pada 18 Maret 2020. Dia melayani Suku Tikunas yang terdiri atas 30 ribu orang lebih dan tinggal di Amazon atas, dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru.

Kementerian Kesehatan Brazil mengatakan, sang dokter lantas mengalami demam pada hari itu dan diisolasi. Sepekan kemudian, ia dipastikan positif mengidap penyakit virus corona 2019.

"Delapan anggota suku, yang ia rawat pada hari pertama bertugas di layanan kesehatan Sesai langsung dikarantina di rumah mereka dan berada dalam pengawasan," bunyi keterangan Kementerian Kesehatan Brazil, Jumat 27 Maret 2020.

Infeksi dokter tersebut merupakan kasus terkonfirmasi pertama corona yang muncul di desa adat. Kasus tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa wabah itu akan berjangkit serta bisa membunuh 850 ribu penduduk asli Brazil. Mereka telah memiliki riwayat terkena penyakit mematikan yang dibawa oleh orang Eropa, dari cacar dan malaria hingga flu.

Ahli kesehatan mengatakan cara hidup mereka di dusun komunal dengan bangunan jerami yang besar meningkatkan risiko penularan jika ada satu orang yang terinfeksi COVID-19. Isolasi sosial sulit dilakukan oleh suku-suku.

Kementerian Kesehatan Brazil menyebutkan dokter tersebut tidak memiliki gejala ketika kembali bertugas. Dia pun menggunakan masker dan sarung tangan. Namun ia langsung mengisolasi diri begitu mengalami demam.

Kolumnis situs berita G1, Matheus Leitao, melaporkan bahwa dokter tersebut merupakan warga Brazil. Infeksi corona mungkin didapat sang dokter saat berlibur di Brazil selatan atau ketika naik perahu menuju Amazon ke tempat tugasnya di Santo Antonio do Ica.

Hingga kini, Sesai mencatat ada empat orang di kalangan masyarakat adat yang terpapar COVID-19, dan satu orang di Amazon. Para dokter merasa khawatir virus tersebut dapat menyebar cepat di kalangan suku yang sistem imunitasnya terkadang sudah menurun akibat kekurangan gizi, ataupun sakit hepatitis B, TBC dan diabetes.

Sekitar sepertiga dari kematian penduduk asli di Brazil disebabkan oleh penyakit pernapasan yang sudah ada. Epidemi H1N1 pada 2016 menelan nyawa ratusan penduduk asli, terutama dari suku Guaran di selatan Brazil yang lebih dingin.

REUTERS

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

5 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya