WHO dan Perusahaan Game Luncurkan Kampanye Physical Distancing

Selasa, 31 Maret 2020 14:45 WIB

Organisasi Kesehatam Dunia (WHO) dan perusahaan video game telah bekerja sama untuk mengkampanyekan #PlayApartTogether, yang mendorong pembatasan fisik (physical distancing) selama wabah virus corona. Kredit: WHO

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan perusahaan video game telah bekerja sama untuk mengkampanyekan #PlayApartTogether, yang mendorong pembatasan fisik (physical distancing) selama wabah virus corona. Kampanye tersebut akan menghadirkan berbagai acara khusus, eksklusif, penghargaan, dan inspirasi untuk beberapa game yang populer di dunia.

Beberapa perusahaan terbesar dan paling kuat dalam industri ini, dari Activision Blizzard hingga Zynga, berpartisipasi dengan diwakili miliaran pengguna. Kerja sama ini juga menandakan momen video game yang menjadi lebih populer karena orang terisolasi di rumah tanpa kesempatan memiliki hiburan fisik.

Ray Chambers, Duta Besar Amerika Serikat untuk WHO, mengatakan dalam sebuah pernyataan, selama masa yang sulit dari virus corona, ia memuji kecerdikan para mitra dari semua sektor yang melangkah untuk membantu dalam upaya memerangi pandemi COVID-19, seperti dikutip laman Venture Beat, Sabtu, 28 Maret 2020.

WHO meminta industri game global untuk menjangkau jutaan orang dengan pesan-pesan penting dalam membantu mencegah penyebaran COVID-19. Kampanye #PlayApartTogether adalah inisiatif untuk menginformasikan dan mendorong jaringan pengguna yang luas untuk mengikuti pedoman kesehatan penting WHO, termasuk menjaga jarak secara fisik, kebersihan tangan, dan tindakan pencegahan kuat lainnya untuk memperlambat penyebaran COVID-19.

Melalui tagar pemersatu ini, perusahaan akan mendorong percakapan di dalam game mereka dan di media sosial. Chambers berterima kasih kepada industri game karena telah melangkah untuk membantu menghadapi pandemi COVID-19.

"Kami berharap kampanye #PlayApartTogether mendorong lebih banyak orang untuk tetap aman dan sehat sementara mereka membantu meratakan kurva dan menyelamatkan nyawa," kata Chambers.

Menariknya, kerja sama tersebut merupakan perubahan haluan bagi WHO, yang tahun lalu melabeli kecanduan bermain game sebagai penyakit yang bisa diobati secara klinis. Saat itu, keputusan WHO disambut dengan cemas oleh perusahaan game, tapi tetap mendorong banyak diskusi tentang kecanduan.

Dalam sebuah pernyataan, presiden penerbitan di Zynga Bernard Kim mengatakan, misi perusahaannya untuk menghubungkan dunia melalui permainan telah mengambil dimensi baru selama krisis global. Dia mengatakan Zynga merasa terhormat untuk mendukung pekerjaan WHO dan menyediakan para pemainnya dengan sistem pendukung selama periode pembatasan fisik ini.

"Inisiatif #PlayApartTogether mengaktifkan rasa positif dan komunitas yang dapat membantu kita berkomitmen pada tugas yang mendesak saat ini," tutur Kim.

Selain Zynga, peserta lainnya termasuk Activision Blizzard, Kabam, Snap Games, Amazon Appstore, Maysalward, Twitch, Big Fish Games, Playtika, Unity, Dirtybit, Pocket Gems, Wooga, Glu Mobile, Riot Games, YouTube Gaming, Jam City, SciPlay, dan Zynga.

Sementara CEO Activision Blizzard Bobby Kotick mengatakan kini sangat penting untuk memastikan orang tetap terhubung dengan aman satu sama lain. "Game adalah platform yang sempurna karena menghubungkan orang melalui lensa suka cita, tujuan, dan makna. Kami bangga dapat berpartisipasi dalam inisiatif yang berharga dan perlu ini," ujarnya.

VENTURE BEAT


Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

17 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

1 hari lalu

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

Berikut ini beberapa rekomendasi game Google yang bisa Anda install dan mainkan. Ada banyak game seru dan menantang.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya