Larangan Dagang dari Amerika Bikin Huawei Sulit Jual Ponsel

Rabu, 1 April 2020 08:12 WIB

Huawei Nova 51 Pro (Huawei)

TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan perusahaan teknologi Huawei tumbuh sebesar 19,1 persen tahun lalu menjadi sekitar US$ 121 miliar. Namun, produsen smartphone itu mengakui mengalami kesulitan memasarkan smartphone setelah Amerika Serikat, khususnya Google, membatasi kemampuan Huawei untuk berbisnis.

"Bisnis konsumen telah menjadi utama bagi pertumbuhan kami," kata Vincent Pang, President Huawei untuk bisnis di Eropa Tengah, seperti dilansir laman The Verge, Selasa, 31 Maret 2020. Dia menambahkan, "(tahun) 2019 adalah tantangan besar bagi perusahaan."

Larangan dagang dari Amerika dimulai pada Mei tahun lalu. Huawei tidak dapat memperoleh komponen dan perangkat lunak dari perusahaan teknologi atau menjual produknya di Amerika. Hal itu telah memangkas pasar yang penting dan melukai kemampuan Huawei untuk bersaing di luar Cina.

Google Vs Huawei

Huawei, misalnya, tidak dapat membeli prosesor terbaru dari Intel, dan ponsel andalan seperti P40 dan Mate 30 Pro tidak dapat menawarkan aplikasi Google atau toko aplikasi Google, yang menjadikannya nonstarter bagi banyak pelanggan.

Advertising
Advertising

Huawei juga mengatakan pertumbuhan dalam bisnis perusahaan, seperti server, yang mengandalkan chip Intel, dan analisis data besar, yang bergantung pada server-server itu, dirugikan oleh larangan tersebut.

Meskipun larangan dagang belum berlaku penuh, Huawei masih memperhitungkannya menjadi hambatan untuk masa mendatang. "Itu memberi kami kesulitan yang cukup besar dalam meningkatkan penjualan smartphone," kata Pang.

THE VERGE | ANDROID POLICE

Berita terkait

Realme C65 Masuk Indonesia, Ponsel 2 Jutaan dengan Sertifikat Anti Lemot

6 jam lalu

Realme C65 Masuk Indonesia, Ponsel 2 Jutaan dengan Sertifikat Anti Lemot

Realme C65 yang debut di Indonesia sejak 2 Mei 2024. Dengan jaminan lag-free 2 tahun, bagaimana harga dan spesifikasinya?

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

9 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

9 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

9 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

12 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

13 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya