Studi: Pasien Corona dengan Gejala Awal Paling Menular

Kamis, 2 April 2020 21:50 WIB

Orang-orang berjalan di sebuah jalan kawasan perniagaan di Wuhan, Hubei, Cina tengah, Senin, 30 Maret 2020. Puncak wabah virus corona COVID-19 di Wuhan terjadi pada bulan Februari lalu. (Xinhua/Shen Bohan)

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru menemukan pasien positif virus corona yang menunjukkan gejala awal atau ringan justru menjadi agen penular terbesar. Studi ini dilakukan terhadap sembilan pasien di Jerman. Pada pasien-pasien itu didapati tingkat infeksi virus sangat tinggi di tenggorokan masing-masing padahal mereka masih menunjukkan gejala awal COVID-19.

Penelitian yang dipimpin Christian Drosten dan Clemens Wendtner dan hasilnya diterbitkan dalam jurnal Nature itu memberikan sekilas gambaran tentang kenapa penyakit ini menular dengan cepat. Selain memberi panduan bagi rumah sakit-rumah sakit yang kapasitasnya terbatas.

"Dalam situasi yang ditandai dengan terbatasnya kapasitas tempat tidur di bangsal-bangsal penyakit menular di rumah sakit, ada tekanan untuk bisa sesegera mungkin memulangkan pasien setelah perawatan," kata kedua peneliti dalam jurnal.

Mereka menuturkan bahwa banyak pasien yang menunjukkan gejala ringan dapat dengan aman dipulangkan setelah 10 hari atau melewati masa inkubasi virus. Itu artinya, mereka masih bisa menjalani kehidupan sehari-hari padahal mereka memiliki daya tular tertinggi.

“Selain itu, ada kriteria yang memprediksi bahwa ada sedikit risiko sisa infektivitas berdasarkan kultur sel,” tulis mereka menambahkan.

Advertising
Advertising

Hasil penelitian menunjukkan penularan virus COVID-19 akan menurun secara signifikan setelah lima hari gejala pada tujuh dari sembilan pasien itu. Tapi, dua lainnya mengembangkan tanda-tanda awal pneumonia dan memiliki tingkat virus yang tinggi 10 atau 11 hari justru setelah jatuh sakit.

Membandingkan puncak daya tular, para ilmuwan menemukan seorang pasien COVID-19 bisa mengeluarkan 1.000 kali lebih banyak virus daripada mereka yang terinfeksi SARS. Masa puncak daya tular pasien SARS disebutkan sekitar hari ke tujuh hingga sepuluh setelah si pasien pertama kali jatuh sakit.

Penelitian terbaru ini disadari masih terbatas karena tidak ada kasus parah yang diamati. Sembilan pasien yang diteliti Christian dan Clemens adalah tergolong sakit ringan. Semuanya rata-rata berusia muda sampai setengah baya tanpa riwayat penyakit lain yang signifikan.

NEW YORK POST | NATURE

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

22 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya