COVID-19, Amerika Serikat Tolak Berlama-lama Social Distancing

Reporter

Antara

Senin, 6 April 2020 02:30 WIB

Pemandangan di jalan 34th Street dan 11 ave, kota New York, Amerika Serikat, 21 Maret 2020.[New York Post/Daniel William McKnight]

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkap rencananya mengendurkan pembatasan aktivitas sosial (social distancing) dan menjaga jarak (physical distancing) dalam masa pandemi COVID-19 saat ini. Menurutnya, 'cara penyembuhan' jangan lebih buruk daripada masalah yang sedang dihadapi.

Dalam pernyataan pers, Sabtu 4 April 2020, itu, Trump juga memuji gubernur dari kalangan republikan yang belum mengeluarkan perintah "tinggal di rumah" untuk negara bagian mereka. Trump adalah juga berasal dari Partai Republik.

"Mereka melakukannya dengan sangat baik dan mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menjalankan negara bagian mereka," katanya.

Bahkan ketika dokter-dokter top menekankan pentingnya dan efektivitas dari social distancing, Trump justru mencemaskan dampaknya terhadap kondisi perekonomian. Dia mengungkap rencananya mengendurkan pembatasan sosial itu pada perayaan Paskah nanti.

Dia juga menyatakan menolak pembatasan berlaku terlalu lama. "Kita tidak akan menghancurkan negara kita," kata Trump sambil menambahkan, "Kita tidak bisa membiarkan ini berlanjut, jadi pada titik tertentu beberapa keputusan sulit harus dibuat."

Pedoman pemerintah federal di Amerika Serikat saat ini mencakup peringatan bagi orang-orang agar mencuci tangan dan menghindari kelompok yang lebih besar dari 10 orang. Pedoman itu diberlakukan hingga akhir April nanti.

Advertising
Advertising

Mahasiswa memadati pantai Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat. Foto/Saul Martinez/The New York Times

Keengganan Amerika untuk menjalankan pembatasan aktivitas sosial juga tercermin dari perilaku di kalangan mahasiswanya yang nekat ramai berlibur musim semi. Akibatnya, sebagian telah menyumbang kepada angka kasus positif infeksi COVID-19 di negara adidaya tersebut.

Banyak dari para mahasiswa itu diduga keliru telah terlalu percaya diri kalau orang muda tidak mungkin terinfeksi virus corona. Padahal, menurut laman worldometers, jumlah kasus positif COVID-19 di Amerika saat ini telah mencapai lebih dari 320 ribu orang--tertinggi di dunia--dan lebih dari sembilan ribu yang meninggal.

Dalam pernyataan hariannya pada Sabtu itu pula Trump mengakui angka kematian masih akan terus bertambah. Masa terberat disebutkannya pada pekan ini dan depan.

REUTERS | BBC

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

8 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

9 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

14 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

15 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

15 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya