Pakar: Belum Ada Bukti Hewan Terinfeksi COVID-19 Tulari Manusia

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 7 April 2020 18:05 WIB

Harimau Malaya berusia 4 tahun bernama Nadia positif terinfeksi virus Corona di kebun binatang Bronx, New York, AS [JULIE LARSEN MAHER/ Wildlife Conservation Society / AFP/CHANNEL NEWS ASIA]

TEMPO.CO, Jakarta - Potensi virus corona baru COVID-19 menular ke hewan melalui manusia terjadi karena ada kecocokan reseptor dan kemampuan virus untuk bermutasi, tapi belum ada bukti virus yang ditularkan ke hewan itu akan kembali menulari manusia.

"Memang potensi itu dimungkinkan ketika kemudian bisa menyeberang ke hewan," kata pakar patologi dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Agus Setiyono ketika dihubungi di Jakarta pada Selasa, 7 April 2020.

Virus, kata dia, adalah mikroorganisme yang memiliki kemampuan mutasi. Dia mengambil contoh kemampuan mutasi virus influenza A penyebab flu burung, yang sama dengan Sars-CoV-2 merupakan jenis RNA, dengan kemampuan mutasi antigenic drift dan antigenic shift.

Antigenic drift adalah ketika virus mengalami perubahan kecil seiring waktu ketika bereplikasi, terakumulasi sehingga sifat antigeniknya berbeda dan tidak dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh. Antigenic shift adalah ketika terjadi perubahan mendadak yang menghasilkan jenis protein yang baru atau kombinasi protein yang baru.

Hal itu dilakukan virus untuk bertahan hidup. Virus, kata dia, akan mencari lingkungan yang sesuai untuk bisa hidup atau menyesuaikan diri.

Advertising
Advertising

Semua itu adalah kemungkinan dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk itu. Menurut para peneliti, Sars-CoV-2 mirip dengan virus corona yang ada di kelelawar, tapi membutuhkan inang perantara untuk menginfeksi manusia. Sejauh ini trenggiling diduga menjadi inang perantara penularan ke manusia.

Sebelumnya, seekor harimau malaya yang berada di konservasi satwa liar di Kebun Binatang Bronx di Amerika Serikat terbukti terinfeksi COVID-19 setelah melakukan kontak dengan penjaga hewan. Meski mengalami batuk tapi harimau itu diperkirakan akan segera sembuh.

Tidak hanya itu, seekor anjing di Hong Kong dan kucing di Belgia juga terinfeksi penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu.

Virus corona bukanlah hal yang langka di hewan dengan beberapa hewan terbukti memiliki jenis virus itu seperti ular dan kelelawar meski tidak membuat hewan tersebut sakit.

Prof. Agus sendiri bersama timnya juga menemukan fakta bahwa kelelawar buah di Indonesia memiliki betacoronavirus dan beberapa jenis virus lain dalam tubuhnya, meski tidak membuatnya sakit.

Fenomena penularan penyakit dari manusia ke hewan disebut dengan istilah zooanthroponosis dan biasanya terjadi karena kecocokan reseptor membuat virus itu dapat menempel ke inang di hewan dan bereplikasi atau memperbanyak diri, kata pakar mikrobiologi Sugiyono Saputra.

Meski demikian dia meminta masyarakat tidak panik karena isu hewan dapat tertular COVID-19 dari manusia.

"Tapi perlu ditekankan selain jarang terjadi tidak ada bukti yang memperlihatkan hewan yang tertular itu akan menularkan ke manusia lagi," kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu.

ANTARA

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

10 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

16 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

22 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya