Ilmuwan Temukan Spiral Pembunuh Raksasa Misterius

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 9 April 2020 09:44 WIB

Ilmuwan temukan spiral pembunuh raksasa misterius. Kredit: @ScmidtOcean/Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 2.000 kaki (600 meter) di bawah permukaan laut, organisme laut selebar 50 kaki ( 15 meter) mengapung dan mencari mangsa ditemukan ilmuwan dari Schmidt Ocean Institute.

Schmidt Ocean Institute baru-baru ini membagikan sebuah video di Twitter tentang siphonophore yang mengesankan ini, sebuah organisme gabungan dalam filum Cnidaria (pengelompokan yang mencakup ubur-ubur dan anemon laut), sebagaimana dilaporkan Gizmodo, Rabu, 8 April 2020.

Selebar 50 kaki (15 meter), spesimen berbentuk spiral ini bisa menjadi yang terbesar dari jenisnya. Para ilmuwan mengamatinya sebagai bagian dari ekspedisi yang sedang berlangsung ke Ngarai Ningaloo di lepas pantai barat Australia.

Meskipun satu entitas, siphonophore seperti ini sebenarnya adalah koloni besar organisme individu yang bekerja bersama untuk melakukan berbagai tugas yang diperlukan untuk tetap hidup.

Rebecca Helm, seorang profesor di University of North Carolina, Asheville, menjelaskan dalam utasan Twitter bahwa beberapa organisme ini bertanggung jawab untuk berburu mangsa.

Advertising
Advertising

Dalam hal ini, organisme telah membentuk spiral besar dari tentakel menyengat yang membunuh dan memakan mangsa, mendistribusikan nutrisi sepanjang spiral. Mengingat panjangnya yang sangat besar, dia berspekulasi bahwa spesimen ini bisa berusia puluhan atau bahkan ratusan tahun.

Spiral pembunuh raksasa ini hanyalah salah satu dari banyak makhluk misterius yang diminati para ilmuwan. Sebuah tim yang dipimpin oleh Nerida Wilson di Western Australian Museum saat ini berada di atas kapal riset R/V Falkor sebagai bagian dari misi untuk mengunjungi ngarai yang dalam dan belum dijelajahi di samping terumbu karang Ningaloo.

Tim sedang menjelajahi daerah itu dengan kapal SuBastian yang dioperasikan dari jarak jauh dan mengambil sampel DNA dari air untuk mengungkap apa yang mungkin ada dalam kehidupan lain.

Tim ini terus membagikan rekaman kebun-kebun spons kaca, cumi-cumi bioluminescent, moluska mikroskopis, teritip yang tampaknya melakukan feminisasi inang jantan mereka, dan makhluk lain yang tampak asing.

Pekerjaan mereka adalah mengungkap spesies laut yang belum pernah terlihat sebelumnya. Sementara itu, mereka membuat peta yang lebih rinci dari dasar ngarai untuk memahami habitat tempat spesies ini hidup.

Ekspedisi itu harus memodifikasi rencananya di tengah pandemi virus corona, menurut posting blog Schmidt Ocean Institute. Staf tambahan seharusnya ikut serta dalam perjalanan, namun kini tidak memungkinkan lagi.

GIZMODO | TWITTER

Berita terkait

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

2 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

56 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya