Turun Gunung, Ini Kata Godfather of Vaccines tentang COVID-19

Jumat, 10 April 2020 13:00 WIB

Stanley Plotkin. Cnbc. Com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter anak dan ahli vaksinasi Stanley Plotkin turut membantu pencarian vaksin untuk bisa menghentikan pandemi penyakit virus corona 2019 atau COVID-19. Pria berusia 87 tahun dan dijuluki 'Godfather of Vaccines' karena telah meneliti vaksin antraks, polio, rabies, dan rotavirus, termasuk menemukan vaksin rubella itu kini memberi konsultasi untuk sejumlah perusahaan farmasi yang berusaha mengembangkan vaksin virus corona tersebut.

Plotkin menemukan vaksin rubella pada1960-an di Wistar Institute di Philadelphia, dan dianggap telah memberantas penyakit itu di Amerika Serikat. Rubella, juga dikenal sebagai campak Jerman, mengakibatkan penyakit ringan untuk orang dewasa yang tertular, tapi bisa menyebabkan cacat lahir jikan menginfeksi janin dalam rahim.

Menurut Wistan Institute, pada tahun tersebut pandemi rubella melanda seluruh Amerika Serikat dan Eropa, yang membuat sekitar 12 ribu bayi tuli, buta, atau keduanya. Vaksin Plotkin adalah "R" dalam vaksin MMR yang kini diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia.

"Rubella mengakibatkan banyak kepanikan di antara para perempuan, dan saya bisa menghitung bahwa 1 persen dari semua kehamilan di Philadelphia selama epidemi dipengaruhi oleh rubella. Jadi wanita sangat marah," ujar dia kepada CNBC, Kamis, 9 April 2020.

Membandingkannya dengan penyakit virus corona 2019 atau COVID-19 yang sedang menciptakan pandemi, Plotkin menjelaskan, tentu saja semua orang juga kesal. Dia juga bertanya-tanya apakah seseorang dapat menghentikan penyebaran virus seperti yang telah berhasil dilakukan di Cina?

<!--more-->

"Masyarakat kita (Amerika) tidak seperti masyarakat Cina, dan masih harus dilihat. Virus corona saat ini, dan itu dapat membunuh, jadi semua orang berisiko," katanya menuturkan.

Dampak dari virus corona baru ini mengganggu berbagai aktivitas, mulai dari sosial hingga ekonomi, dan Plotkin setuju dampak itu jauh lebih besar daripada dengan rubella. Namun, Plotkin menyatakan tidak menilai dari segi itu.

Dia lalu berpikir sudah selayaknya apa yang dilakukan hari ini tentang pembatasan aktivitas sosial untuk menghentikan penyebaran virus corona. "Itu pada akhirnya mengurangi jumlah orang yang terinfeksi. Jika kita tidak (mengisolasi secara sosial), maka mungkin 70 persen hingga 80 persen dari kita akan terinfeksi," kata dia.

Dia menolak membandingkan sikap pemerintah dalam menghadapi rubella dan COVID-19 sekarang. Meskipun ada banyak kesengsaraan di tahun 60-an dan penelitian diluncurkan oleh hibah melalui pemerintah, kedua pandemi itu disebutnya memiliki kepanikan yang berbeda.

Menurut Plotkin, investasi yang diberikan tidak sama, dan saat rubella tidak ada isolasi. Respon pada COVID-19 adalah respons yang jauh lebih besar daripada rubella dulu.

"Kami sedang terburu-buru mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona ini. Di tahun 60-an ada banyak upaya untuk mengembangkan vaksin, termasuk vaksin saya, tapi itu tidak sama dengan yang ada sekarang," kata Plotkin.

WISTAN INSTITUTE | CNBC

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya