Tim Ilmuwan Oxford Yakin Vaksin COVID-19 Tersedia September

Senin, 13 April 2020 08:02 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan di Oxford University, Inggris, optimistis bisa memiliki vaksin yang layak untuk virus corona COVID-19 pada September mendatang. Uji klinis telah direncanakan untuk segera dilakukan dalam dua minggu ke depan, dan meminta pemerintah Inggris mendukung pembuatan puluhan juta dosis sebelum uji coba selesai.

Anggota tim, Sarah Gilbert, mengungkap peluang untuk mencapai target itu sebesar 80 persen. Gilbert adalah profesor bidang vaksinasi di Oxford University dan meyakini vaksin yang sedang diproduksi akan sangat efektif.

"Saya pikir ada kemungkinan besar itu akan berhasil, berdasarkan hal-hal lain yang kami lakukan dengan jenis vaksin ini," ujarnya seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Minggu, 12 April 2020. Dia menambahkan, "Kami ingin selesai (vaksin) sebelum akhir tahun ini."

Menurut Gilbert, uji coba vaksin baru biasanya memakan waktu bertahun-tahun, tapi untuk COVID-19 prosesnya akan dilacak dengan menjalankan sebanyak mungkin langkah secara bersamaan. Namun dia memastikan pelaksanaan studi klinis dalam kondisi yang dikontrol ketat, bersertifikat dan berkualitas, yang perlu persetujuan etis dan aturan.

Rencananya, untuk fase pertama, tim Oxford akan melakukan uji klinis kepada 500 orang. Ini, kata Gilbert, selalu dilakukan pada orang dewasa sehat yang berusia sekitar 18-55 tahun.

Sedang fase kedua akan melibatkan rentang usia yang lebih lanjut, yakni 55-70 tahun. "Atau lebih tua lagi. Kami melihat keamanan pada kelompok usia yang lebih tua, dan berharap akan melihat respons kekebalan yang lebih lemah," kata Gilbert.

Tim ini juga berencana untuk menjalankan sejumlah uji coba pada populasi yang berbeda di seluruh dunia. Jika didapati kasus dengan tingkat penularan virus tinggi, maka tim berharap akan mendapatkan hasil kemanjuran dengan sangat cepat, "Jadi itu adalah salah satu strategi untuk mengurangi waktu," kata Gilbert.

Menurut Gilbert, tidak mudah untuk memprediksi benua atau negara mana yang akan menjadi tempat terbaik untuk uji klinis. Pembicaraan disebutnya sudah berlangsung antara tim dan regulator di seluruh dunia untuk mendapatkan izin yang diperlukan.

“Itu (September) hampir mungkin jika semuanya melakukannya dengan sempurna," kata Gilbert, sambil menambahkan, "Tidak ada yang bisa memberikan jaminan, tidak ada yang bisa menjanjikan itu akan berhasil dan tidak ada yang bisa memberi Anda waktu yang pasti, tapi kami harus melakukan semua yang kami bisa secepat yang kami bisa."

THE JERUSALEM POST | THE TIMES OF LONDON

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya