Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Vaksin COVID-19, Gajah Sumatera

Kamis, 16 April 2020 20:50 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang pengembang alat medis Amerika Serikat, Johnson & Johnson (J&J), berencana memproduksi antara 600-900 juta dosis vaksin virus corona baru pada akhir kuartal pertama 2021, jika uji coba manusia berjalan sesuai rencana. Bahkan, perusahaan menargetkan membuat 1 miliar dosis atau lebih setiap tahunnya.

Berita terpopuler selanjutnya, di tengah wabah virus corona COVID-19, seekor gajah sumatera liar dibunuh karena dianggap hama dan kerap memasuki permukiman warga.

Lainnya, dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Jakarta, Andika Chandra Putra, memastikan pemberian obat chloroquine kepada pasien COVID-19 di Indonesia dilakukan dengan pemeriksaan awal dan pemantauan agar tidak ada risiko efek samping.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. Jika Lolos Uji, J&J Produksi 1 Miliar Vaksin COVID-19 Setahun

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

Pengembang peralatan medis Amerika Serikat, Johnson & Johnson (J&J), berencana memproduksi antara 600-900 juta dosis vaksin virus corona baru pada akhir kuartal pertama 2021, jika uji coba manusia berjalan sesuai rencana. Bahkan, perusahaan menargetkan membuat 1 miliar dosis atau lebih setiap tahunnya.

Akhir bulan lalu J&J mengatakan akan mulai melakukan pengujian pada manusia dengan vaksin eksperimental untuk virus corona pada September dan akan tersedia untuk otorisasi penggunaan darurat pada awal 2021, demikian dikutip laman CNBC, Selasa, 14 April 2020.

J&J berkomitmen menginvestasikan lebih dari US$ 1 miliar dalam kemitraan dengan Federal Biomedical Advanced Research and Development Authority --bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, untuk mendanai bersama penelitian vaksin.

2. Gajah Sumatera Terpisah dari Rombongan Dibunuh, Belalai Terpotong

Petugas BBKSDA Riau dan Kepolisian mengamankan lokasi pembunuhan gajah sumatera di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu, 15 April 2020. Kredit: ANTARA/HO-BBKSDA Riau

Di tengah wabah virus corona COVID-19, seekor gajah sumatera liar dibunuh karena dianggap hama dan kerap memasuki permukiman warga.

“Gajah yang mati tersebut merupakan gajah tunggal yang telah terpisah dari rombongannya pada kantong Gajah Tesso Tenggara, yang beberapa kali memasuki baik area pemukiman maupun perkebunan masyarakat yang merupakan bagian dari wilayah jelajah atau home range gajah tersebut,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono di Pekanbaru, Kamis, 16 April 2020.

Ia menjelaskan pada 15 April 2020 sekitar pukul 14.12 WIB pihaknya menerima laporan adanya seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang mati dari Babhinkamtibmas Polsek Kelayang.

3. COVID-19, Dokter Paru Indonesia Bicara Efek Samping Chloroquine

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menunjukkan kotak berisi obat malaria, Chloroquine, yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu 21 Maret 2020. Obat ini digunakan sebagai satu di antara terapi eksperimental yang digunakan untuk pasien COVID-19 di dunia sambil menunggu riset obat dan vaksin untuk penyakit karena virus corona 2019 itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.

Pemberian obat chloroquine kepada pasien COVID-19 di Indonesia dilakukan dengan pemeriksaan awal dan pemantauan untuk memastikan tidak ada risiko efek samping. Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Jakarta, Andika Chandra Putra, memastikan itu ketika dihubungi di Jakarta, Rabu 15 April 2020.

"Bagi klinisi tentu sebelum memberikan obat itu harus dipastikan dulu kondisi jantungnya baik atau tidak. Atau melakukan pemantauan lewat EKG (elektrokardiogram) melihat irama jantungnya ada perburukan atau tidak," katanya.

Andika yang juga Ketua Bidang Ilmiah dan Penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu mengakui ada risiko dari penggunaan obat anti malaria itu untuk merawat pasien COVID-19, penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Efek samping mulai dari yang ringan seperti sakit kepala, kram perut, dan mual, sampai dengan yang berat yaitu gangguan irama jantung.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

3 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya