Indonesia Bikin Rapid Test Kit COVID-19 Sendiri, Lebih Akurat?

Jumat, 17 April 2020 19:08 WIB

Petugas kesehatan menunjukan test kit berisi sampel darah warga saat rapid test untuk deteksi virus corona di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2020. Rapid test dianggap efektif untuk mengetahui peta wilayah sebaran virus corona yang menginfeksi warga. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Penanganan COVID-19 (TFRIC19) merancang Rapid Diagnostic Test (RDT) Kit untuk mendeteksi COVID-19. Alat penapis virus corona tersebut dijanjikan lebih sensitif atau akurat dibandingkan dengan produk rapid test lainnya.

Kepala BPPT Hammam Riza menerangkan, RDT buatan anak bangsa ini dikembangkan menggunakan galur virus dari orang Indonesia. "Ini memiliki kelebihan, lebih sensitif dan spesifik dalam mendeteksi virus corona dibandingkan test kit impor," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 April 2020.

TFRIC19 merupakan bagian dari konsorsium riset dan inovasi yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi khusus untuk menangani pandemi virus corona. Di dalamnya ada Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan industri.

Saat ini BPPT bersama TFRIC19 telah membuat dua prototipe RDT Kit untuk mendeteksi cepat virus corona (SARS-Cov-2) penyebab COVID-19. Keduanya yakni, RDT deteksi antibodi IgG/IgM dan RDT deteksi antigen micro-chip.

Menurut Hammam, dirinya dan tim menargetkan sensitivitas RDT akan lebih tinggi dalam mendeteksi COVID-19 di Indonesia karena menggunakan strain virus dari pasien positif infeksi dari Indonesia. "Tentu hal ini berbeda dengan RDT Kit yang diproduksi luar negeri, karena kit impor tersebut menggunakan strain virus dari negara lain," kata Hammam.

Sama seperti rapid test kit umumnya, purwarupa RDT IgG/IgM ini dikembangkan dalam bentuk strip. Produknya nanti diklaim akan mampu mendeteksi keberadaan infeksi virus dalam 5-10 menit dengan meneteskan darah atau serum pada alat.

Sedang perangkat RDT micro-chip didesain untuk mendeteksi secara dini keberadaan virus COVID-19 pada pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) atau orang tanpa gejala (OTG). Alat ini menggunakan sensor Surface Plasmon Resonance (SPR). Setiap RDT micro-chip dapat mendeteksi sekaligus delapan sampel swab.

Saat ini, Hammam berujar, pengembangan kedua tipe RDT kit masih dalam tahap desain. Keduanya akan diuji validasi menggunakan isolat RNA, yang dimiliki oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat melakukan rapid test untuk deteksi virus corona di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2020. Rapid test dianggap efektif untuk mengetahui peta wilayah sebaran virus corona yang menginfeksi warga. Sayangnya tes ini masih terbatas di kalangan warga ODP dan PDP yang telah disaring terlebih dahulu karena keterbatasan test kit. TEMPO/Prim Mulia


"Kami akan terus mengakselerasi, agar produk ini dapat segera digunakan untuk mendukung percepatan penanganan pandemik COVID-19 secara nasional," kata Hammam.

Hammam berharap RDT deteksi antibodi IgG/IgM sudah dapat diproduksi pada Mei. "Saat ini kami terus melakukan percepatan pengembangan purwarupa RDT IgG IgM, dan RDT micro-chip," ujar dia menambahkan.

Selain alat uji cepat, BPPT dan TFRIC19 juga telah mengembangkan berbagai produk teknologi seperti mobile hand washer dan aplikasi CovidTrack. Saat ini juga sedang disempurnakan portable ventilator untuk diproduksi massal oleh industri. Seluruhnya untuk membantu penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya