Pernah Terburuk, Polusi Udara Jakarta Kini Turun Peringkat

Selasa, 21 April 2020 16:05 WIB

Kiri: Foto udara gedung-gedung bertingkat yang diselimuti kabut polusi di kawasan Jakarta, Jumat, 6 September 2019. Kanan: Langit biru terlihat di atas kawasan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 3 April 2020. TEMPO/Subekti dan ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Heboh Gunung Gede dan Salak yang terlihat jelas dari Jakarta menunjukkan kualitas udara ibu kota yang berbeda daripada biasanya beberapa waktu belakangan ini. Pandemi COVID-19 yang memaksa masyarakat hanya beraktivitas di rumah berada di balik 'fenomena' menurunnya polusi udara.

Seperti dituturkan Direktur Eksekutif Walhi Nasional Nur Hidayati, pada hari-hari normal udara Jakarta kotor dan berpolusi. Dia berharap 'fenomena' pemandangan Gunung Gede dan Salak membuka kesadaran masyarakat di Jakarta akan kualitas udara selama ini.

Buruknya kualitas udara Jakarta pernah menjadi pembahasan hangat pada tahun lalu. Gara-garanya, data di situs AirVisual yang menempatkan Jakarta di peringkat pertama kualitas udara buruk di dunia.

Pada September, misalnya, menggunakan parameter polutan PM2,5, Jakarta disebut dengan status tidak sehat dengan konsentrasi polutan 114.3 µg/m³. Gubernur DKI Jakarta akhirnya mengeluarkan instruksi khusus untuk pengendalian kualitas udara.

Advertising
Advertising

Pada hari ini, Selasa siang, 21 April 2020, sebagai gambaran dari perubahan yang terjadi gara-gara pandemi COVID-19, AirVisual menempatkan Jakarta di posisi kesembilan dalam daftar yang sama. Berdasarkan data pada pukul 12.16 WIB, kualitas udaranya mencapai angka 96 menurut indeks kualitas udara (AQI) dengan status sedang.

Sebelumnya, pada pantauan AirVisual pada 31 Maret 2020 yang diakses pukul 11.10 WIB, Jakarta bahkan lebih memukai. Dia ditempatkan di urutan ke-40 dengan AQI di angka 60. Itu artinya kualitas udara Jakarta jauh lebih bersih pada hari itu.

Sedang pada Selasa siang tadi, posisi pertama sebagai polusi udara terburuk di dunia diduduki oleh Chiang Mai, Thailand, dengan AQI 169. atau setara konsentrasi PM2,5 sebesar 89,8 µg/m³. Menyusul di bawahnya sesama status kualitas udara tak sehat adalah Kota Kuwait, Hanoi, Kyiv, Delhi, Dhaka, Karachi.

AIRVISUAL

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

16 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

21 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

3 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya