Jerman dan Inggris Setujui Uji Vaksin Corona pada Manusia

Kamis, 23 April 2020 08:08 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman dan Inggris merencanakan untuk uji klinis kepada sukarelawan manusia untuk menemukan vaksin corona COVID-19. Paul Ehrlich Institute (PEI), Jerman, mendapat izin uji coba untuk vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan lokal BioNTech dan raksasa farmasi Amerika Serikat, Pfizer.

"Paul Ehrlich Institute telah mendapatkan persetujuan uji klinis pertama vaksin terhadap COVID-19 di Jerman," ujar PEI dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip New York Post, Rabu, 22 April 2020.

Tes kandidat vaksin bernama BNT162 itu juga direncanakan di Amerika, setelah persetujuan untuk pengujian pada manusia diperbolehkan di negara itu. Uji coba akan mencakup 200 sukarelawan sehat berusia antara 18 dan 55 tahun yang akan divaksinasi dengan varian vaksin RNA.

Sementara fase kedua dapat melibatkan sukarelawan dari kelompok berisiko tinggi. Baik PEI maupun pengembang tidak menentukan kapan uji coba akan dimulai, meskipun Biontech mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu akan segera dilakukan.

Uji coba itu merupakan yang keempat di seluruh dunia dari lembaga pencegahan yang menargetkan virus corona, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 177.000 orang dan menginfeksi lebih dari 2,5 juta menurut data dari Johns Hopkins University.

Sementara, di Inggris, ilmuwan akan segera mulai perekrutan sukarelawan uji klinis pada vaksin kedua yang ditetapkan akan dimulai pada Juni bekerja sama dengan Imperial College London. Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menjanjikan US$ 22,5 juta-US$ 28 juta untuk upaya pembuatan vaksin.

Para peneliti vaksin di Inggris mengakui bahwa ada atau tidak adanya jaminan mereka yakin akan berhasil, tapi percobaan hewan baru-baru ini telah berhasil. Sukarelawan sehat berusia antara 18 dan 55 sedang dicari untuk uji coba, yang diharapkan berlangsung selama enam bulan.

Hancock juga mengumumkan bahwa para ilmuwan di University of Oxford akan mulai menguji vaksin pada manusia pada hari ini, Kamis, 23 April 2020 setelah pemerintah Inggris berjanji akan memberikan bantuan sekitar US$ 25 juta.

Ketua tim Oxford Sarah Gilbert pekan lalu mengatakan bahwa vaksin dapat tersedia untuk digunakan oleh masyarakat umum pada musim gugur ini. "Secara pribadi, saya memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Dan, saya pikir, ini memiliki peluang yang sangat kuat untuk bekerja," katanya.

AGENCE FRANCE-PRESSE | REUTERS | NEW YORK POST


Berita terkait

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

1 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

8 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

23 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

2 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya