Puluhan Warga New York Terpapar Disinfektan Akibat Komentar Trump

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Minggu, 26 April 2020 04:27 WIB

Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan selama pengarahan harian gugus tugas virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 20 April 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah besar warga New York menghubungi otoritas kesehatan kota karena kekhawatiran bahwa mereka telah menelan disinfektan berupa pemutih atau pembersih rumah tangga lainnya dalam 18 jam setelah klaim Presiden Trump bahwa menyuntikkan produk-produk semacam itu dapat menyembuhkan virus corona.

Poison Control Center (PDC), sebuah subagensi dari Departemen Kesehatan kota, menangani total 30 kasus kemungkinan terpapar disinfektan antara pukul 9 malam Kamis dan pukul 3 sore Jumat, kata seorang juru bicara, sebagaimana dilaporkan Daily News, Jumat, 24 April 2020.

“Tak satu pun dari orang-orang yang menghubungi PDC meninggal atau membutuhkan rawat inap,” kata juru bicara PDC. Tetapi dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah kasus itu layak untuk diwaspadai.

Menurut data yang diperoleh The News, Poison Control Center hanya menangani 13 kasus serupa dalam periode 18 jam yang sama tahun lalu.

Selain itu, dari kasus yang dilaporkan antara Kamis dan Jumat, sembilan secara khusus tentang kemungkinan paparan Lysol. “Sepuluh berkenaan dengan pemutih dan 11 tentang pembersih rumah tangga pada umumnya,” kata juru bicara itu.

Advertising
Advertising

Dalam periode 18 jam tahun lalu, tidak ada kasus yang dilaporkan tentang paparan Lysol dan hanya dua yang secara khusus berkaitan dengan pemutih, data menunjukkan.

Selama pengarahan virus corona Kamis malam di Gedung Putih, Trump menyarankan dokter mungkin dapat menyembuhkan virus corona dengan menyuntikkan disinfektan seperti pemutih langsung ke paru-paru pasien mereka.

"Karena Anda melihatnya masuk ke paru-paru dan jumlah yang sangat besar di paru-paru sehingga akan menarik untuk memeriksa bahwa ... Kedengarannya menarik bagi saya," kata Trump.

"Saya mengatakannya dengan sarkastis," kata Trump kepada wartawan di Oval Office.

Terlepas dari pembelaan sarkasme Trump, lembaga kesehatan dan darurat menanggapi komentarnya dengan serius dan memperingatkan orang-orang agar tidak mendengarkan presiden.

"Agar lebih jelas, disinfektan tidak dimaksudkan untuk tertelan baik melalui mulut, telinga, dengan menghirupnya dengan cara atau bentuk apa pun," tweeted Komisaris Kesehatan Kota New York Oxiris Barbot. "Melakukan hal itu dapat menempatkan orang pada risiko besar."

Seorang juru bicara Gedung Putih menolak ketika diminta komentar pada Jumat malam tentang lonjakan warga New York dalam kasus-kasus kemungkinan keracunan produk rumah tangga setelah komentar Trump.

"Media telah kehilangan kendali dengan kesalahan karakterisasi mereka dan tajuk berita aneh tentang apa yang dikatakan presiden, dan sama sekali mengabaikan bahwa dia secara konsisten menekankan bahwa orang Amerika harus berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai perawatan virus corona," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere.

NEW YORK DAILY NEWS

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

23 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

5 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

7 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya