CCDC: Vaksin COVID-19 Siap Digunakan di Cina Awal 2021

Senin, 27 April 2020 11:30 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.VO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina (CCDC) melaporkan bahwa vaksin infeksi virus corona yang baru akan siap digunakan pada awal tahun depan. Namun penggunaannya secara darurat bisa dimulai September tahun ini.

Kepala CCDC Gao Fu mengatakan, Cina dapat memiliki ketersediaan vaksin tepat waktu untuk menghadapi kemungkinan gelombang kedua wabah penyakit virus corona COVID-19. Saat ini, gelombang pertama pandemi penyakit ini belum juga usai setelah kemunculannya per akhir tahun lalu di Wuhan.

"Kami berada di garis depan untuk pengembangan vaksin, dan kami mungkin memiliki vaksin yang siap untuk penggunaan darurat pada September,” ujar Gao Fu seperti dikutip dari New York Post, Jumat 24 April 2020.

Menurut Gao Fu, vaksin yang baru dikembangkan ini, yang masih dalam uji klinis fase dua dan tiga, dapat digunakan untuk beberapa kelompok khusus orang. Misalnya, petugas medis. Pernyataan soal pengembangan vaksin COVID-19 ini untuk pertama kalinya disampaikan pejabat pemerintah Cina.

Terpisah, Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melaporkan, distribusi vaksin untuk penyakit yang sama di negara itu butuh setidaknya satu tahun lagi. Berbeda lagi dengan prediksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengungkap kalau hasil uji dan pengembangan vaksin COVID-19 oleh sejumlah kelompok riset di dunia memakan waktu hingga 18 bulan ke depan.

Advertising
Advertising

Selama ini, National Geographic mencatat, produksi vaksin tercepat atas nama vaksin campak atau gondong. Produksi termasuk segala ujinya dan perizinan dilakukan dalam empat tahun pada 1967 lalu.

Namun kebutuhan untuk mematahkan pandemi COVID-19 saat ini memastikan proses produksi vaksin bisa jauh lebih cepat lagi. Per Minggu malam, 26 April 2020, menurut peta sebaran kasus yang dibuat Johns Hopkins University, virus itu telah menginfeksi lebih dari 2,9 juta orang dan membunuh setidaknya 203 ribu orang di seluruh dunia.

NEW YORK POST | SOUTH CHINA MORNING POST | CHINA GLOBAL TELEVISION NETWORK

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

11 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

11 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

18 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya