Pakar Unair Minta Riset Minyak Eukaliptus untuk Corona Tuntas

Rabu, 6 Mei 2020 15:01 WIB

Pohon Eucalyptus Deglupta dapat mengeluarkan warna pelangi yang berasal dari tetesan getahnya. Pohon ini adalah satu-satunya spesies Eucalyptus yang ditemukan secara alami di belahan bumi utara. Penyebaran alaminya meliputi Britania Raya, Papua Nugini, Pulau Seram, Pulau Sulawesi dan Mindanao (Filipina). dailymail.co.uk

TEMPO, Jakarta - Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair) Chairul Anwar Nidom menanggapi hasil pengujian minyak dari pohon Eukaliptus sebagai anti-virus corona yang dilakukan Balai Penelitian Rempah dan Obat Kementerian Pertanian. Menurutnya, riset mengenai Eucalyptus harus diteruskan.

“Kalau menunjukkan hasil yang prospektif, baik sebagai bahan sanitasi, desinfeksi atau antiviral, sebaiknya risetnya diteruskan sampai tuntas, sebagai antiviral pada sel makhluk hidup bukan hanya pada sel yang ada di cawan lab,” ujar dia saat dihubungi, Rabu, 6 Mei 2020.

Tahapan terkini dari pengujian Eukaliptus sudah sampai molecular docking, mencocokkan ke virus, dan sudah pula diuji pada sel terinfeksi virus itu di laboratorium (in vitro). Hasil uji in vitro, 60 hingga 80 persen virusnya mati. Tapi memang virusnya bukan (penyebab) Covid-19, baru dicoba ke virus corona lain.

Karena ini lembaga pemerintah, Nidom yang juga Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin di Professor Nidom Foundation (PNF) menyebut bahwa itu merupakan temuan awal yang bagus. “Harus diselesaikan dengan dukungan dana riset, fasilitas dan SDM yang unggul,” katanya.

Nidom menerangkan bahwa penelitian Eukaliptus menjadi kabar yang menggembirakan karena bahan alami Indonesia menjadi ramai-ramai diteliti dan diuji untuk mengatasi penyakit, baik yang disebabkan oleh virus, bakteri atau lainnya, khususnya potensi terhadap Covid-19.

Advertising
Advertising

“Saat ini upaya penelitian bahan alami Indonesia sebagai bahan anti Covid-19 lebih ramai dibanding di luar negeri. Ini dipicu oleh adanya fakta bahwa empon-empon bisa dijadikan antiviral,” tutur Nidom.

Menurut lulusan dokter hewan IPB University itu, penelitian dan pengujian bahan alam Indonesia jangan hanya berhenti sebagai bahan penyegar tubuh, imunomodulasi atau sebagai bahan level dasar. Namun, dia mengusulkan agar dieksplorasi sampai ditemukan kandungan dan khasiat yang spesifik.

Oleh karena itu, Nidom berujar, para peneliti bahan alami harus bergandengan tangan dengan para peneliti penyakit dan kuman penyakit (patogen), serta ditingkatkan dengan fasilitas riset yang canggih.

Kepala Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Kementerian Pertanian Evi Safitri menerangkan bahwa timnya mencoba meneliti sejumlah tanaman rempah dan obat untuk dapat digunakan mengatasi Covid-19. Selain Eukaliptus, beberapa di antaranya jahe merah, kunyit, temulawak, kayumanis, cengkeh, kulit jeruk, jambu biji, meniran, sambiloto, seraiwangi, kayuputih, minyak kelapa murni atau VCO.

“Ada banyak jenis tanaman yang memiliki potensi untuk pengobatan. Terlebih Indonesia berada diperingkat tiga negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia,” ujar Evi dalam webinar Rempah-rempah, Pengetahuan Medis, dan Praktik Kesehatan di Indonesia yang digelar Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

16 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

16 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

17 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

4 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

4 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya