Di Balik Alpine yang Tumbuh Semakin ke Puncak di Himalaya

Reporter

Terjemahan

Kamis, 14 Mei 2020 14:24 WIB

Puncak Pegunungan Himalaya terlihat dari Punjab, India, 3 April 2020. Penampakan Himalaya di India pun jadi trending topic di media sosial. Twitter/@khawajaks

TEMPO.CO, Beijing - Tim Riset Cina mengungkap adanya interaksi di antara populasi pohon penyebab pergeseran batas tree-line di Pegunungan Himalaya. Hasil studi yang dilakukan terkait dengan pemanasan global itu dimuat dalam Journal of Biogeography dan dikutip Xinhua dalam artikelnya yang terbit hari ini, Kamis 14 Mei 2020.

Tree-line adalah batas daratan tertinggi untuk sebuah habitat di mana pepohonan masih bisa tumbuh. Daratan yang lebih tinggi lagi biasanya digantikan dengan padang rumput karena kondisi yang tidak memungkinkan suatu pohon untuk bisa tumbuh.

Dalam beberapa tahun terakhir, tree-line di Himalaya yang menjadi indikator sensitif dari dampak perubahan iklim terhadap ekosistem pohon alpine, diketahui terus bergerak naik.

Berdasarkan penelitian tentang batas tree-line di punggung pegunungan pemilik puncak tertinggi di dunia itu, tim riset menemukan kecepatan tree-line mendaki tidak hanya terkait dengan curah hujan dan kompetisi populasi pohon alpine dengan spesien lain. Tapi juga dipangaruhi interaksi, yakni kompetisi dan kerja sama, di dalam populasi alpine sendiri.

Seiring dengan curah hujan yang berkurang, pohon yang muda cenderung menyebar dalam kluster yang didiaminya. Riset menunjukkan, semakin banyak klusternya, semakin lambat tree-line mendaki. Disebutkan juga kalau 34,7 persen dari kecepatan populasi alpine mendaki punggung pegunungan itu ditentukan oleh kerapatan distribusi pohon dalam kluster-kluster itu.

Advertising
Advertising

Survei riset itu adalah bagian dari ekspedisi ilmiah paling komprehensif kedua ke Qinghai-Tibet Plateau yang sudah dimulai pada Juni 2017 lalu. Ekspedisi yang akan dilakukan 5-10 tahun itu masih akan melakukan serangkaian studi yang berfokus pada gletser, perubahan biodiversitas dan ekologi, dan juga akan memantau perubahan iklim wilayah.

XINHUA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya