Top 3 Tekno Berita Hari Ini: LIPI dan FKUI Teliti Obat Covid-19
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 15 Mei 2020 21:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI mencoba mengembangkan ekstrak daun ketepeng badak dan benalu sebagai antivirus Covid-19. Dalam penelitiannya, LIPI menggandeng Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Kyoto University, Jepang.
Berita terpopuler selanjutnya, Stasiun Penyiaran Nasional di Jepang, NHK, bekerja sama dengan para ilmuwan menunjukkan bagaimana virus corona Covid-19 dapat menyebar dengan mudah. Mereka membuat simulasi kluster penularan seperti yang diketahui pernah terjadi di kapal pesiar Diamond Princess di mana 697 orang positif terinfeksi virus itu pada Februari lalu.
Juga, artikel tentang fakta-fakta virus corona pada ibu hamil. Semakin banyak kasus yang menunjukkan kalau Covid-19 terkait dengan angka kelahiran caesar dan bayi prematur. Selain virus yang mampu menyeberangi plasenta ke jabang bayi.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno sepanjang hari ini, Jumat 15 Mei 2020:
1. Teliti Obat Covid-19, LIPI Gandeng FKUI dan Kyoto University
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI mencoba mengembangkan ekstrak daun ketepeng badak dan benalu sebagai antivirus Covid-19. Dalam penelitiannya, LIPI menggandeng Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Kyoto University, Jepang.
Kepala Pusat Penelitian Kimia Yenny Meliana menerangkan, daun ketepeng badak atau Cassia alatadan benalu Dendrophthoe sp mengandung senyawa aktif antivirus. "Senyawa yang dapat berperan aktif sebagai antivirus itu adalah kaempferol, aloe-emodin, quercitrin, dan quercetin," katanya, seperti dikutip dari laman resmi LIPI, 11 Mei 2020.
Apa yang dilakukan LIPI mirip dengan yang sudah mulai dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan senyawa aktif pada minyak Eucalyptus. Uji sudah dilakukan hingga tahap in vitro di laboratorium, meski bukan spesifik terhadap virus corona penyebab Covid-19.
2. Video Ungkap Bagaimana Virus Corona Menyebar di Restoran
Stasiun Penyiaran Nasional di Jepang, NHK, bekerja sama dengan para ilmuwan menunjukkan bagaimana virus corona Covid-19 dapat menyebar dengan mudah. Mereka membuat simulasi kluster penularan seperti yang diketahui pernah terjadi di kapal pesiar Diamond Princess di mana 697 orang positif terinfeksi virus itu pada Februari lalu.
Eksperimen dibuat dengan setting menyerupai jamuan makan di restoran di atas kapal itu. Sebanyak 10 orang dilibatkan dan satu dipilih sebagai yang terinfeksi virus alias spreader.
Orang yang terinfeksi virus mensimulasikan batuk dan menutupnya dengan tangan. Sebelumnya sebuah cairan mirip cat fluoresent atau yang berpendar oleh cahaya diberikan ke tangan yang akan digunakan untuk menutup mulut tersebut.
3. Fakta-fakta Covid-19 pada Ibu Hamil, Kenapa Dokter Masih Lega?
Pada ibu hamil, semakin banyak kasus yang menunjukkan kalau Covid-19 terkait dengan angka kelahiran caesar dan bayi prematur. Selain virus yang mampu menyeberangi plasenta ke jabang bayi.
Gambaran yang ada mulai berubah setelah pada Maret, Pemerintah Inggris, misalnya, hanya menempatkan ibu hamil dalam kelompok 'rentan' sebagai bentuk kehati-hatian. Saat itu, pengetahuan hanya dari data studi terhadap sekitar 20 perempuan hamil. Saat itu pula tidak terlihat kemungkinan virus bisa diturunkan dari ibu kepada bayinya.
Sejauh ini, beberapa ratus bayi baru lahir telah dilaporkan terpengaruh Covid-19. Tapi para dokter dan peneliti mengaku masih lega. Alasannya, virus corona 2019 kelihatannya tak sampai mematikan seperti halnya dalam kasus SARS yang telah membunuh seperempat perempuan hamil yang terinfeksi.