Tak Ada Pemasukan dan Satwa Kelaparan, Kebun Binatang Buka Donasi

Reporter

Antara

Sabtu, 16 Mei 2020 07:40 WIB

Induk orangutan berusia 10 tahun bernama Jeni dan bayinya yang berusia lima bulan di Taman Satwa Cikembulan, Garut, Jawa Barat, yang tutup selama pandemi covid-19, Rabu, 29 April 2020. Taman satwa ini memiliki koleksi 435 jenis satwa, dengan pengeluaran minimum Rp 220 juta per bulan, taman satwa ini hanya sanggup bertahan hingga Juli jika kebun binatang masih ditutup. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) berinisiatif mengajak masyarakat luas untuk ikut peduli satwa di lembaga konservasi lewat program donasi Food for Animal. Mereka melakukannya sambil memohon dukungan dan bantuan pemerintah demi menyelamatkan satwa koleksi dari kelaparan dampak pandemi Covid-19.

Ketua Umum PKBSI Rahmat Shah mengatakan seluruh hasil donasi akan disalurkan kepada lembaga konservasi yang benar-benar membutuhkan pembiayaan pakan satwa dan obat-obatan selama masa pandemi Covid-19. Proses seleksi akan dijalankan untuk lembaga-lembaga konservasi itu, baik selama masa pandemi maupun masa pemulihan setelahnya.

“Tentu kami akan mempertanggungjawabkan seluruh donasi masyarakat secara transparan," kata Rahmat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 15 Mei 2020.

Menurut Rahmat, satwa tetap dipelihara meskipun lembaga-lembaga konservasi telah ditutup untuk menghindari penyebaran virus corona Covid-19 di tempat keramaian. Pemberian pakan dan pemeriksaan kesehatan tetap dilakukan untuk menjamin kesejahteraan satwa-satwa tersebut.

Namun tak bisa dihindari kalau penutupan seluruh lembaga konservasi di Indonesia dari pengunjung itu telah memunculkan isu satwa kelaparan akibat kehabisan pakan. "Sebagai dampak tidak adanya pemasukan di LK," ujar Rahmat.

Advertising
Advertising

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno

Saat ini ada 81 lembaga konservasi umum di Indonesia seperti Kebun Binatang, Taman Satwa dan Taman Safari yang telah mendapatkan izin pemerintah cq Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pengelolanya mulai dari badan usaha milik Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).

Dengan jumlah koleksi satwa lebih dari 66.845 individu baik karnivora, herbivora, burung dan ikan, penutupan lembaga-lembaga konservasi itu diakui mempengaruhi operasional dalam mencukupi kebutuhan pakan dan obat-obatan. Namun ditegaskan kalau tidak ada yang mengorbankan satwa koleksinya untuk dijadikan pakan satwa lain.

"Pada dasarnya satwa yang ada di LK merupakan satwa milik Negara,” ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem di KLHK Wiratno. Dia menambahkan, “Apabila akan dilakukan pemindahan ataupun pengurangan satwa untuk kebutuhan pakan satwa lain harus seizin kami dan mengikuti proses ketentuan regulasi yang berlaku."

Yang dilakukan Wiratno saat ini adalah menekankan ke pengelola lembaga konservasi untuk memodifikasi pakan untuk satwa baik frekuensinya maupun jenisnya. "Tapi jangan sampai mengurangi nutrisi kebutuhan satwa, kesejahteraan satwa di LK tetap yang utama,” katanya.

Demikian pula, untuk beberapa yang sedang dilakukan kajian kemungkinan pelepasliaran beberapa satwa yang secara kesehatan layak untuk dilepasliarkan ke habitatnya. "Tentu saja setelah kondisi transportasi memungkinkan, kata Wiratno menunjuk adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

15 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

5 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

9 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya