Peneliti Cina Tambah Bukti Virus Corona Bukan dari Laboratorium

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 16 Mei 2020 20:29 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jinan - Satu tim ilmuwan Cina menemukan apa yang mereka sebut bukti kuat kalau virus corona Covid-19 ada secara alami, dan bukan 'pelarian' dari sebuah laboratorium riset. Temuan mereka senada dengan yang penelitian lain yang pernah dilakukan mengenai asas usul virus corona jenis terbaru yang saat ini menyebar wabah di dunia tersebut.

Tim yang dipimpin Shi Weifeng, profesor di Shandong First Medical University, itu menganalisis galur yang relatif dekat dari virus itu, yang didenotasikan sebagai RmYN02, asal kelelawar. Galur virus itu ternyata berbagi kesamaan identitas genetik hingga 97,1 persen dengan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Para penelitinya menemukan kalau galur itu, dalam perilaku yang sama dengan SARS-CoV-2, dikarakterisasi dengan penyisipan asam amino ganda di situs sambungan dari subunit S1 dan S2 dari protein paku--protein yang berperan menambatkan virus ke sel. Ini menyediakan bukti kuat bahwa peristiwa penyisipan yang semula dicurigai hasil manipulasi di laboratorium itu bisa terjadi alami selama evolusi virus corona.

“Pentingnya temuan ini adalah memberi klarifikasi atas beberapa pertanyaan tentang asal usul virus corona,” kata Weifeng yang menulis hasil penelitian itu dalam jurnal Current Biology.

Temuan itu, bersama galur virus corona yang pernah diteliti dari trenggiling, menunjukkan kalau karakteristik genetik dari virus corona penyebab Covid-19 ada di alam. Pada Februari lalu, perbandingan dengan galur virus corona lainnya dari kelelawar juga menunjukkan kemiripan sampai 96 persen.

Advertising
Advertising

Semua itu, menurut Weifeng, menyediakan bukti kuat kalau virus corona yang masih asing itu tidak bocor dari riset di sebuah laboratorium. Weifeng menyebut dugaan-dugaan bahwa SARS-CoV-2 hasil rekayasa di lab tidak berdasar.

Sejauh ini, banyak ilmuwan di dalam maupun luar Cina meyakini virus itu melompat dari hewan ke manusia (zoonosis). Ini seperti yang sudah terkonfirmasi terjadi dalam wabah SARS, MERS, Ebola dan Nipah.

XINHUA | BUSINESSINSIDER | PHYS.ORG

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya