Minta PSBB Lanjut, Peneliti Sebut Virus Covid-19 Terbawa Angin

Selasa, 19 Mei 2020 06:49 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta- Covid-19 berpotensi menjadi bioaerosol atau mikroorganisme udara di atmosfer sehingga disebut penularannya dapat menjangkau jarak lebih jauh dari dua meter. Berdasarkan hasil studi, menurut peneliti lingkungan atmosfer Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Sumaryati, virus Covid-19 terdeposisi atau memadat di dalam partikel yang melayang-layang di udara.

“Karena itu kebijakan karantina wilayah dan PSBB harus terus dilakukan dengan mendasarkan kebijakan pada data sebaran harian Covid-19 yang valid,” ujarnya lewat keterangan tertulis Senin 18 Mei 2020.

Menurut Sumaryati, walau angin bisa menyebarkan virus Corona namun jangkauan penyebarannya tidak akan terjadi dalam jarak yang sangat jauh seperti puluhan kilometer. “Karena siklus hidup virus sebagai bioaerosol hanya sekitar tiga jam,” ujarnya di acara webinar soal Evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Indirect Impact Covid-19. Pertemuan ilmiah itu gelaran Lapan dan Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (Mapin) Senin 18 Mei 2020.

Selain itu kata Sumaryati, pada malam hari saat lapisan atmosfer dalam keadaan stabil maka aerosol yang berada dekat permukaan tanah akan cepat mengendap di tempat yang tidak jauh dari sumbernya. Sementara pada siang hari dengan kondisi atmosfer yang cenderung tidak stabil, aerosol cenderung menyebar secara vertikal atau ke atas dan sulit mengendap. “Jika ada angin maka dapat tersebar jauh dari sumbernya,” kata dia.

Kasus kejadian Covid-19 di sebagian negara lintang menengah, tinggi, dan rendah dekat ekuator atau khatulistiwa menunjukkan tingkat keacakan yang tinggi. Menurut Sumaryati sebaran Covid-19 tidak berkaitan dengan garis lintang geografis. Meskipun begitu kata dia, studi di Brasil menunjukkan temperatur yang tinggi dapat mematikan virus dengan ambang batas sekitar 25 derajat Celcius

Advertising
Advertising

Hasil kajian literatur mengenai bioaerosol Covid-19 itu menurut Sumaryati merekomendasikan bahwa pemutusan mata rantai penyebaran tidak cukup dilakukan dengan menjaga jarak sosial (Physical Distancing) sejauh dua meter, namun diperlukan upaya untuk mengisolasi sumber dan menggunakan alat perlindungan diri berupa masker dan face shield.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

20 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

21 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya