Peneliti Atmosfer Bahas Corona di Negara-negara Lintang Berbeda

Selasa, 19 Mei 2020 08:22 WIB

Ilustrasi Virus Corona (123rf.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) menyatakan daerah tropis tidak menjamin memiliki kasus Covid-19 lebih rendah. Begitu juga dengan daerah dengan temperatur tinggi ataupun datangnya musim panas, belum pasti akan menghentikan wabah penyakit virus corona 2019 itu.

"Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak," ujar peneliti lingkungan atmosfer dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, Sumaryati, dalam video konferensi bertajuk ‘Evaluasi PSBB dan Indirect Impact Covid-19 di Jawa Barat’, pada Senin 18 Mei 2020.

Berdasarkan beberapa contoh kasus di beberapa negara dengan kondisi iklim yang berbeda, Sumaryati mengatakan bahwa tidak ada pola khas mengikuti garis lintang dari kejadian wabah virus corona jenis baru tersebut. Sumaryati mencontohkan penelitian di Brasil, negara yang cukup panjang posisinya dari tropis sampai sub tropis.

Kenaikan temperatur disebutnya membuat penurunan kasus antar wilayah di Brasil. Tapi di Cina, kasus Covid-19 sudah dinyatakan selesai ketika musim semi. Sementara di negara lain, banyak pula yang mengalami kenaikan kasus saat musim semi.

Di Australia dan Selandia Baru, misalnya. Kasus Covid-19 di dua negara di belahan Bumi selatan itu malah mengalami penurunan ketika musim gugur, menjelang musim dingin. Di Argentina, kasus meningkat karena kejadian musim dingin di sana.

Sedang di wilayah ekuator, kata Sumaryati, kasusnya masih tanda tanya. "Artinya, daerah tropis tidak menjamin kasusnya lebih rendah atau lebih tinggi daripada daerah kutub," katanya menegaskan.

Menurut Sumaryati, ada tiga skenario terkait kondisi wabah penyakit itu berdasarkan limpahan radiasi Matahari yang bersifat mutagenik dengan energi paling rendah. Pertama, jika sel sehat terinfeksi virus corona Covid-19 dan terpapar radiasi rendah mungkin sel akan pulih kembali.

Atau skenario kedua, jika sel sehat terinfeksi virus kemudian mati maka akan memiliki efek sakit sementara, dan bisa kembali pulih jika tidak banyak sel yang terinfeksi. Skenario ketiga, jika virus di dalam sel sehat itu bisa bermutasi maka bisa menyebabkan kanker.

Sumaryati menyimpulkan, cuaca di Indonesia relatif mendukung dalam menekan penyebaran Covid-19, yakni lewat kelembapan dan temperatur tinggi. "Namun jangan mengandalkan kondisi cuaca untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, harus tetap dengan isolasi sumber virus dan pemakaian masker," kata dia menambahkan.

Advertising
Advertising

Jauh sebelum webinar itu, pada awal April lalu, Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah menegaskan, berjemur di bawah sinar matahari tak akan menghindarkan seseorang dari infeksi virus corona Covid-19. Terik matahari maupun suhu udara lebih dari 25 derajat Celsius terbukti tak membantu negara-negara tropis dari pandemi virus itu.

WHO menyatakan itu dalam laman resminya dengan menuliskan: Anda bisa terinfeksi COVID-19 tak peduli seberapa cerah dan panas cuaca. "Untuk perlindungan diri, pastikan Anda cuci tangan bersih sesering mungkin, dan hindari sentuh mata, mulut dan hidung," kata WHO.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

19 hari lalu

Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

Memilih pakaian dengan corak dan warna pada musim yang tepat dapat berdampak pada persepsi dalam hal gaya dan mode.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya