TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 1,5 juta pengembang telah mendaftar ke AppGallery Huawei, toko aplikasi in-house yang dikembangkan Huawei sebagai alternatif Google Play Store.

Dipersepsikan sebagai alternatif untuk Google Play Store selama sanksi perdagangan AS yang sedang berlangsung, semua produk Huawei dan Honor akan dikirimkan tanpa layanan Google Play, menurut Notebook Check dalam laporannya, dikutip Rabu, 27 Mei 2020.

Huawei AppGallery telah ada untuk sementara waktu sekarang, sebagai aplikasi pra-instal di semua ponsel cerdas dan tablet Honor serta Huawei.

Sementara AppGallery telah menjadi pengelola paket utama untuk perangkat Honor dan Huawei di Cina, kedua perusahaan masih mengandalkan Google Play di luar Cina.

Hingga sanksi perdagangan yang diberlakukan oleh AS memaksa Huawei dan anak perusahaannya merilis perangkat baru tanpa Google Mobile Services (GMS) atau Google Play Store.

Huawei membangun Huawei Mobile Services (HMS), dan mendorong pengembang di luar Cina untuk bergabung ke AppGallery melalui berbagai insentif.

Menurut Huawei, lebih dari 1,5 juta pengembang telah terdaftar di AppGallery, meningkat 115 persen pada tahun lalu. Demikian pula sekarang, ada 60.000 aplikasi yang telah terhubung ke HMS, meningkat 66,7 persen.

Meski demikian, AppGallery tidak mungkin untuk bersaing dengan Google Play Store dalam hal volume dalam waktu dekat.

ANTARA