Scammer Pakai Telegram Jual Tutorial Menipu Pemerintah

Kamis, 28 Mei 2020 07:15 WIB

Ilustrasi Telegram. Lifewire.com

TEMPO.CO, Jakarta - Para scammer dilaporkan menggunakan aplikasi pesan Telegram untuk menjual tutorial tentang cara menipu pemerintah kepada masyarakat yang menanggung akibat pandemi Covid-19.

Menurut blog yang menjelaskan mengenai keamanan siber KrebsOnSecurity, layanan pesan itu menjadi pilihan karena memiliki sistem enkripsi end-to-end.

Pakar keamanan siber Brian Krebs, yang juga pemilik KrebsOnSecurity merinci berbagai forum dan saluran di Telegram yang ditujukan untuk mengajar orang lain tentang cara memanfaatkan skema penipuan yang menargetkan pemerintah di berbagai negara bagian Amerika. Tutorialnya dijual seharga US$ 50 dalam bentuk Bitcoin, cryptocurrency populer.

Isi kontennya adalah menginstruksikan calon scammer tentang bagaimana menghindari tertangkap selain berbagai metode menyedot uang dari pemerintah secara ilegal, demikian dikutip laman Daily Mail, Rabu, 27 Mein2020.

Menurut ahli penipuan yang berbicara kepada KrebsOnSecurity secara anonim, penipuan telah menjadi cukup populer karena negara memiliki beberapa langkah untuk mengeluarkan pembayaran yang mencurigakan.

Bahkan beberapa lembaga negara tidak memiliki kemampuan untuk mengenali kapan pembayaran dilakukan ke rekening bank yang sama, bahkan ketika klaim pengangguran dibuat dari orang yang menggunakan alamat IP yang sama.

Terkadang, KrebsOnSecurity melaporkan, pembayaran bahkan dilakukan ke akun yang tidak cocok dengan nama penerima. "Yang paling parah adalah negara bagian yang tidak menanyakan di mana Anda bekerja," ujar penyelidik itu kepada KrebsOnSecurity.

Biasanya, pemerintah atau lembaga memiliki seluruh daftar pertanyaan tentang siapa atasan yang melakukan transaksi sebelumnya, dan harus menunjukkan bahwa orang itu berusaha mencari pekerjaan. "Tetapi sekarang karena pandemi, tidak ada persyaratan seperti itu," kata dia.

Forum-forum itu sedang diselidiki Secret Sevice, yang diduga peretas Nigeria. Dugaan lainnya adalah peretas itu menggunakan identitas yang dicuri dari ratusan juta dolar pembayar pajak yang dimaksudkan untuk membantu orang Amerika yang menganggur.

DAILY MAIL | KREBS ON SECURITY


Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

18 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

18 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

19 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

22 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya