Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur multifungsi yang mampu menjelajah langit dengan kecepatan melebihi kecepatan suara atau supersonic dengan kecepatan maksimum hingga 2.390 km/jam. Pesawat tempur generasi 4+ ini juga mampu mendeteksi hingga 400 km dan melacak 30 target secara simultan serta melibat hingga 8 pesawat. Dmitry Terekhov/Wikimedia Commons
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan dua jet tempur Rusia terbang dengan cara tidak aman dan tidak profesional saat mencegat sebuah pesawat mata-mata Amerika pada Selasa, 26 Mei 2020, di atas Laut Mediterania.
Pertemuan itu menandai ketiga kalinya dalam dua bulan bahwa pilot Rusia telah mengintimidasi pesawat Amerika.
"Ketika pesawat Rusia beroperasi di wilayah udara internasional, interaksi itu tidak bertanggung jawab," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip laman Fox New, Rabu, 27 Mei 2020.
Insiden tersebut melibatkan dua pesawat milik Rusia, Su-35 dan P-8A. Pernyataan tersebut menyebutkan, jet tempur itu telah mendekati pesawat mata-mata tersebut.
Selain itu pada hari Selasa juga Amerika menuduh Rusia mengirim jet tempur ke Libya untuk mendukung tentara bayaran Rusia membantu pasukan pemberontak melawan pasukan yang didukung PBB di Tripoli. Rusia mendukung pasukan Jenderal Khalifa Haftar di sana.