Pertama, Perusahaan AS Uji Pengobatan Antibodi Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 1 Juni 2020 20:32 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Eli Lilly and Co mengatakan pada hari Senin, 1 Juni 2020, bahwa pihaknya telah memulai uji coba tahap awal untuk menguji pengobatan potensial untuk Covid-19, dalam studi pertama dunia tentang pengobatan antibodi terhadap penyakit tersebut.

Lilly adalah salah satu dari beberapa pembuat obat dan lembaga penelitian yang bekerja pada vaksin, antivirus dan perawatan lain untuk membantu mereka yang terinfeksi virus corona baru yang menyebar cepat, yang telah membunuh lebih dari 370.000 jiwa di seluruh dunia.

Obat antivirus dari Gilead Sciences yang disebut remdesivir telah menunjukkan beberapa harapan penanganan Covid-19 dan sedang diberikan kepada pasien oleh beberapa negara di bawah aturan penggunaan darurat.

Lilly, sebagaimana dilaporkan Reuters, mengatakan studi tahap awal akan menilai keamanan dan tolerabilitas pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan hasilnya diantisipasi pada akhir Juni.

Perlakuan eksperimental, LY-CoV555, telah dikembangkan melalui kolaborasi dengan AbCellera Biologics yang diadakan secara pribadi, yang bermitra dengan Lilly pada bulan Maret.

Advertising
Advertising

Pengobatan Lilly adalah antibodi yang diarahkan terhadap struktur protein berbentuk lonjakan dari virus corona dan dirancang untuk memblokirnya dari upaya penguncian ke sel manusia, sehingga menetralkan virus itu.

Pembuat obat itu mengatakan pengobatan antibodi dikembangkan setelah diidentifikasi dari sampel darah yang diambil dari salah satu pasien pertama AS yang pulih dari penyakit paru-paru yang disebabkan oleh virus corona baru.

Lilly mengatakan pihaknya berharap untuk pindah ke tahap pengujian berikutnya, mempelajari pengobatan potensial pada pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit, jika obat tersebut terbukti aman.

Perusahaan saingan Regeneron Pharmacuticals Inc telah mengatakan rencananya untuk memulai studi klinis pada bulan Juni untuk menguji pengobatan koktail antibodi untuk virus corona baru dan bertujuan untuk memiliki ratusan ribu dosis pencegahan tersedia pada akhir Agustus. Saham Lilly naik 2,5 persen pada US$ 156,75 sebelum penutupan.

REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

13 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

19 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

22 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya