Warga AS Minum Disinfektan untuk Tangkal Corona, CDC Beri Pedoman

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 6 Juni 2020 13:40 WIB

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh WNI yang merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal Pesiar MV Dream Explorer setibanya di Pelabuhan JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Setibanya di Pelabuhan Tanjung Priok, ratusan WNI ABK tersebut langsung menjalani protokol pemeriksaan virus Corona. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan baru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengindikasikan bahwa masih ada orang Amerika memasukkan disinfektan rumah tangga termasuk pemutih ke dalam tubuh mereka karena mereka percaya praktik semacam itu dapat menangkal virus corona. Tindakan pencegahan itu adalah tidak efektif dan berbahaya.

Studi yang diposting oleh CDC Jumat, 5 Juni 2020, itu mengeksplorasi seberapa banyak 502 partisipan mengetahui tentang disinfektan dan bertanya bagaimana subyek menggunakan produk tersebut untuk menghentikan penyebaran pandemi mematikan yang telah menewaskan lebih dari 110.000 orang Amerika.

"Praktek-praktek ini menimbulkan risiko kerusakan jaringan yang parah dan cedera korosif dan harus benar-benar dihindari," kata laporan CDC itu sebagaimana dikutip New York Daily News, Jumat, 5 Juni 2020.

“Meskipun efek kesehatan yang merugikan yang dilaporkan oleh responden tidak dapat dikaitkan dengan keterlibatan mereka dalam praktik berisiko tinggi, hubungan antara praktik berisiko tinggi ini dan efek kesehatan yang dilaporkan menunjukkan perlunya pesan publik mengenai praktik pembersihan dan disinfeksi yang aman dan efektif yang ditujukan untuk mencegah transmisi SARS-CoV-2 di rumah tangga. "

Kekhawatiran tentang konsumsi produk pembersih rumah tangga melonjak pada bulan April ketika Presiden Trump berspekulasi selama konferensi pers bahwa disinfektan dapat digunakan untuk membersihkan paru-paru orang yang terinfeksi Covid-19.

Advertising
Advertising

Menurut CDC, 4 persen dari mereka yang disurvei, 20 orang, mengakui bahwa mereka minum atau berkumur dengan larutan rumah tangga termasuk pemutih. Sebanyak 18 persen partisipan mengaku telah menggunakan bahan pembersih pada kulit mereka. Hampir 10 persen asap yang dihirup berasal dari disinfektan rumah tangga yang berpotensi beracun.

Usia rata-rata responden survei adalah 46, dengan subjek mulai dari 18 hingga 86 tahun. Mereka yang disurvei datang dari seluruh negeri dan cenderung sedikit perempuan.

CDC mengatakan 63 persen responden diidentifikasi sebagai kulit putih non-hispanik, 16 persen adalah kulit hitam, 12 persen adalah kulit hitam non-hispanik, dan 8 persen adalah multiras atau ras dan etnis lain.

CDC memberikan pedoman yang aman. “Pesan pencegahan Covid-19 harus terus menekankan pada praktik berbasis bukti dan aman seperti sering cuci tangan dan sering membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering tersentuh,” kata laporan itu.

NEW YORK DAILY NEWS

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya