Pakar Untan Ungkap Cara VCO Lawan Virus Corona

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 7 Juni 2020 13:39 WIB

Virgin Coconate Oil (VCO) yang sudah dalam kemasan. Kredit: Simon Lolonlun/Antara

TEMPO.CO, Pontianak - Pakar Kimia Agroindustri dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Thamrin Usman, mengungkap cara virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni melawan virus corona Covid-19. Hal ini dapat terjadi karena kandungan lipid pada VCO dapat berinteraksi dengan lipid membran sel virus corona.

"Salah satu cara untuk membunuh virus adalah merusak selnya. Sel bisa dirusak dengan macam-macam cara, salah satunya adalah bagaimana kita bisa membuat susunan lipid yang ada di sel itu yang tadinya teratur, menjadi tidak teratur," kata Thamrin Usman, saat dihubungi di Pontianak, Sabtu, 6 Juni 2020.

Menurut dia, dengan menjadikan susunan lipid yang ada di membran sel menjadi tidak teratur, maka terjadi kerusakan membran sel. Karena lipid VCO bisa masuk dan berinteraksi dengan lipid membran sel pada virus, maka membran sel itu jadi rusak dan tidak berfungsi.

"Bahasa ekstremnya itu mati," kata alumni program master dan doktoral di ENSCT-INP, Toulouse, Prancis, untuk bidang Kimia Agroindustri itu.

Terkait manfaat VCO yang dapat membunuh virus corona, guru besar pada Fakultas Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi (MIPA) Untan itu menyatakan sudah digunakan dalam pengobatan pasien positif Covid-19.

Advertising
Advertising

Beberapa pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19 di Pontianak mengonsumsi VCO yang diberikan Thamrin Usman dan hasilnya mereka dapat sembuh.

"Ada tiga dokter yang saya berikan treatment VCO. Hasilnya mereka dapat sembuh dari Covid-19. Dua dokter umum berstatus reaktif dan satu dokter spesialis berstatus positif Covid-19, mereka sembuh," kata mantan Rektor Untan itu.

Thamrin menambahkan staf di kantornya yang juga hasil tes cepat reaktif, karena istrinya positif Covid-19 dan diisolasi di RSUD Dr Soedarso, setelah minum VCO, dapat sembuh. "Kemudian ada lagi staf saya kena, semua kami anjurkan minum itu, alhamdulillah sembuh semua," katanya.

Menurut dia, respons di tubuh mereka yang minum VCO bermacam-macam, ada yang setelah minum menjadi mual dan buang air besar, tetapi ada pula yang tidak ada respons, namun mereka menyatakan kondisi tubuhnya segar dan tidak lemas.

"Mereka menjadi dapat tambahan energi. Karena orang-orang yang kena ini (Covid-19) ada kayak letih, lemas, tetapi dengan minum VCO, kita tahu lemak, lipid ini kan energi. Jadi selain menjadi sumber energi, VCO juga bisa merusak sel virus itu," katanya.

Menurut dia, meskipun pasien Covid-19 mengonsumsi vitamin C dan bentuk-bentuk immune boosting lainnya, tidak akan menimbulkan efek negatif. Justru mereka mendapatkan manfaat lebih menjadikan tubuh segar.

"Treatment tidak murni hanya VCO, tetapi jika dia makan vitamin dan lainnya dan juga minum VCO, mendapatkan keuntungan, salah satunya badannya tambah segar. Artinya VCO itu juga sebagai sumber energi, pemberi energi, karena kandungan lipid (lemak) yang ada pada VCO," katanya.

Menurut Thamrin, penggunaan VCO orientasinya selain untuk menaikkan imun juga berfungsi merusak dinding sel, baik itu virus maupun yang sejenisnya.

"Dan ini sebenarnya tidak khusus untuk corona, virus lain juga, contohnya hepatitis. Testimoni dari orang yang berpenyakit hepatitis, treatment dengan VCO jadi sembuh," kata pakar itu.

Meskipun begitu, ia menyatakan VCO tidak bisa disamakan dengan manfaat yang ada pada madu. Karena secara kimia yang diandalkan pada VCO adalah asam lemak laurat. Asam lemak laurat jika dikonsumsi akan menjadi asam laurin. "Ini yang punya khasiat untuk antivirus, antibakteri," katanya.

Sementara yang ada pada madu, katanya, adalah senyawa kimia yang memberikan rasa manis. Ada senyawa mineral yang minor yang bisa memberikan antioksidan, meningkatkan imun. Di dalam madu ada propolis yang memiliki komposisi kimia berbeda dengan VCO.

Terkait manfaat VCO guna pencegahan Covid-19, Thamrin menganjurkan kepada masyarakat agar mengonsumsi minyak kelapa murni tersebut setiap harinya, seperti yang ia lakukan selama ini. "Biasanya tiga kali dua sendok makan dalam sehari saya minum," katanya.

Kebiasaan minum VCO sudah ia lakukan sejak awal merebaknya pandemi Covid-19 hingga saat ini. Produk VCO siap konsumsi juga kini banyak dijual di pasar, dan juga dapat dibuat sendiri dengan memperhatikan kualitas yang dihasilkan. Agar kandungan manfaat minyak tersebut tidak berkurang.

ANTARA

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya