Cina Mulai Bangun Stasiun Luar Angkasa pada 2021, Dibuka 2023

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 8 Juni 2020 15:05 WIB

Ilustrasi Stasiun Luar Angkasa Cina masa depan. Kredit: CMSA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan antariksa Cina sedang membangun stasiun luar angkasa yang benar-benar baru, dan mereka melakukannya dengan cara yang sangat mengesankan: jadwal ambisius dari 11 peluncuran yang direncanakan dijejalkan hanya dalam dua tahun.

Ketika selesai, stasiun seberat 66 ton ini akan menampung awak tiga astronot hingga enam bulan, yang berlangsung selama 10 tahun.

Stasiun baru itu, yang dijadwalkan dibuka untuk bisnis luar angkasa pada 2023, akan menampilkan tiga modul: ruang utama dan dua modul yang dirancang untuk menampung eksperimen dari kolaborator di seluruh dunia yang menyelidiki segala sesuatu mulai dari teknologi luar angkasa hingga biologi gravitasi nol.

Modul pertama harus diluncurkan pada kuartal pertama 2022 di atas roket Long March 5B, yang melakukan debut kontroversial baru-baru ini ketika roket utamanya jatuh kembali dalam potongan-potongan yang tersebar di seluruh Atlantik timur (dan sebagian kecil Afrika) tak lama setelah diluncurkan. Peluncuran berikutnya akan menempatkan modul eksperimental, serta persediaan dan beberapa orang untuk menjalankannya.

Untuk menjalankan stasiun ini, badan antariksa Cina mengumumkan rencana untuk memilih kumpulan astronot terbaru mereka Juli ini. Menurut pernyataan baru-baru ini, pemilihan itu untuk pertama kalinya mencakup warga sipil dengan latar belakang sains dan teknik, bukan hanya personel militer dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat.

Advertising
Advertising

Selain stasiun luar angkasa baru yang keren, Cina juga berencana untuk meluncurkan teleskop baru, dijuluki "Xuntian". Ini akan memiliki ukuran cermin yang sama dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble, tetapi memiliki bidang pandang yang jauh lebih luas di langit.

Teleskop baru ini akan berbagi orbit yang sama dengan stasiun luar angkasa itu (dengan ketinggian 340-450 kilometer dengan kemiringan orbit 43 derajat), yang memungkinkan teleskop untuk merapat dengan stasiun untuk perbaikan dan peningkatan.

UNIVERSE TODAY

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

6 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya