Ridwan Kamil Belum Putuskan Buka Sekolah

Senin, 8 Juni 2020 19:39 WIB

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat memimpin rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (8/6/20). (Foto: Yogi/Humas Jabar).

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan hingga hari ini belum diputuskan soal pembukaan lagi aktivitas di sekolah. “Per hari ini pendidikan belum diputuskan. Jadi kalau ditanya, apakah sudah boleh dibuka, belum,” kata dia, dalam konferensi pers, Senin, 8 Juni 2020.

Dia mengatakan ada kemungkinan pembukaan sekolah dilakukan tahun depan. “Apakah betul sampai 2021, itu perkiraan jika semester ini Covid masih belum terkendali. Maka kemungkinan disiapkan mental sampai Januari 2021. Tapi kalau kita bisa mengendalikan zona hijau, maka dalam rentang hari ini sampai Januari mungkin ada pertemuan fisik,” kata pria yang akrab dipanggil Emil ini.

Emil mengatakan kurikulum tahun ajaran baru tetap akan berjalan sesuai jadwal. “Hanya tidak bertemu secara fisik. Bertemu secara fisiknya masih sedang diperhitungkan,” kata dia.

Dia mengatakan pendidikan di pesantren mendapat perlakukan berbeda. “Pak Wagub sudah saya tugaskan mendiskusikan, karena pesantren agak berbeda jadwal-jadwalnya dengan pendidikan di sekolah umum,” kata dia.

Tapi pesantren masih dipertimbangkan untuk mendapat izin dibuka. “Para pengelola pesantren diharapkan segera mengirimkan surat permohonan pembukaan pesantren dengan menunjukkan mereka sudah menyiapkan protokol kesehatan, dan menunjuk manajer Covid di pesantren masing-masing,” kata Emil.

Advertising
Advertising

Sementara untuk perguruan tinggi, diminta mengikuti pedoman level kewaspadaan masing-masing daerahnya.

“Universitas kebetulan bukan kewenangan provinsi. Tapi sebagai gugus tugas, jawaban kita sederhana. Selama universitas itu ada di zona biru dan zona hijau, maka rektorat atau rektor dipersilahkan melakukan pembukaan sesuai dengan situasi level kewaspadaan. Kalau universitas ada di zona kuning atau merah, itu belum boleh,” ujarnya.

Emil mengatakan saat ini sudah masuk jadwal PPDB untuk SMA/SMK. “Karena ini masih hari pertama, semua orang ingin mengakses. Jangan sampai digitalnya tidak siap. Jadi tolong dievaluasi. Saya terima laporannya, dan akan kita perbaiki,” kata dia.

Menurutnya, dalam PPDB tahun ini juga diputuskan untuk memberi kuota khusus keluarga tenaga kesehatan yang berjuang sehari-hari merawat pasien Covid. “Ada prioritas masuk sekolah negeri sebagai rasa terima kasih kami kepada mereka-mereka yang digaris depan, para dokter, tenaga kesehatan yang melawan Covid. Salah satu yang bisa kami berikan apresiasi, selain dalam bentuk uang, dan lain-lain insentif adalah kemudian dalam PPDB bagi anak-anak dan keluarganya. Mudah-mudahan niat baik ini bisa di apresiasi,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

4 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

2 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

3 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

4 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya